dc.description.abstract | Sebuah Rumah Sakit memiliki fasilitas yang sangat mungkin
mempengaruhi penilaian seseorang khususnya pengguna mengenai kinerja akan
perhatian terhadap kenyamanan pengguna tersebut, yaitu ruang rawat inap.
Kenyamanan disini adalah dari segi kenyamanan gerak penggunanya, bagaimana
sirkulasi yang tercipta, apakah sudah nyaman dan leluasa bagi pengguna untuk
bergerak, yang mana dipengaruhi antara lain karena desain interiomya, meliputi
ruang dan furniture, dan juga aspek pengguna itu sendiri, sehingga merasa
nyaman dalam ruang. Karena yang terjadi, dengan ruang yang ada terkadang tidak
sebanding dengan jumlah furniture yang ada dalam ruang, pemilihan dan penataan
furniture juga menyebabkan kesan sesak dalam ruang.
Penelitian yang dilakukan di Badan Rumah Sakit Blora, dengan ruang
rawat inap sebagai lingkup wilayah penelitian ini akan menjawab permasalahan
mengenai bagaimana desain interior dalam ruang rawat inap mempengaruhi
kenyamanan gerak penggunanya.
Sebagai kajian pustaka, penelitian ini mengacu pada teori-teori dari
peneliti-peneliti yang terdahulu, dan juga studi literature mengenai ruang rawat
inap itu sendiri, furniture dan penataannya, dan juga kenyamanan gerak dalam ruang. Dengan mengkaji pada pustaka ini, diharapkan dapat diaplikasikan pada
masalah yang didapat di lapangan, untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Analisa dilakukan dengan pencarian data secara objektif, yang didapat dari
hasil observasi langsung kondisi exsisting ruang sampel, pengamatan serta
penyebaran kuesioner kepada pengguna ruang rawat inap. Sedangkan secara
subjektif didapat dengan pengolahan data menggunakan teknik statistik atau
kuantitatif dalam bentuk tabel, grafik maupun gambar. Penjabaran secara
deskriptif dilengkapi sketsa dan gambar sebagai penjelas merupakan bagian dari
analisa guna menjelaskan data yang telah didapat.
Dari fakta yang di dapat selama penelitian diketahui bahwa sebagian
sampel ruang rawat inap masih kurang memperhatikan desain dan penataan
furniture, serta bukaan yang ada pada ruang, padahal hal tersebut sangat
mempengaruhi sirkulasi yang merupakan salah satu aspek kenyamanan gerak.
Meskipun begitu ruang sampel yang ada secara keseluruhan sudah cukup ideal.
Sebagai hasil dari analisis yang dibahas diatas, didapatkan bahwa untuk
ruang tidak perlu dilakukan perubahan karena dinilai sudah cukup ideal yaitu
bentuk persegi panjang; untuk beberapa ruang perlu pembenahan bukaan seperti
pintu dan jendela; penggantian furniture penunjang dari segi ukuran, karena tidak
terdapat masalah dengan furniture standar kesehatan; perubahan penataan
furniture yang mengacu pada tata letak longgar yang ternyata lebih ideal untuk
sebuah ruang rawat inap karena tidak terkesan sempit, menghasilkan space
sirkulasi yang optimal dan tentunya memberikan kenyamanan bagi pengguna
ruang rawat inap itu sendiri. | en_US |