dc.description.abstract | Aktivitas bandar Udara Supadio Pontianak sebagai salah satu pintu gerbang Kalimantan Barat selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini terus meningkat dengan pesat, sejalan dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi. Tetapi prasarana fasilitas yang tersedia sekarang ini sudah kurang memadai lagi untuk mendukung laju pertumbuhan lalu lintas udara sehigga diperlukan pengembangan di bandar udara tersebut. Diharapkan nantinya Bandar Udara Supadio dapat melayani lalu lintas pesawat terbang yang lebih
besar secara penuh, aman, tertib dan lancar sesuai dengan tuntutan pelayanan penerbangan.
Dalam Tugas ini dititikberatkan pada perancangan ketebalan lapis keras lentur landas pacu (runway) untuk pesawat rencana DC - 9 - 32. Ketebalan lapisan perkerasan masing -masing lapisan ditentukan dengan metode CBR, FAA dan LCN.
Persamaan dari ketiga metode perancangan CBR, FAA dan LCN adalah penentuan ketebalan lapis keras yang berdasarkan pada daya dukung tanah dasar dan bahan lapis keras yang dinyatakan dalam CBR. Sedan.gkan perbedaan dari ketiga metode tersebut yaitu pada asumsi, parameter dan prosedur perancangan yang dipergunakan oleh masing-masing badan penerbangan yang mengeluarkan metode tersebut. Dari perancangan tebal total lapis keras lentur ;andas pacu didapat total lapis keras terkecildihasilkan oleh metode CBR dan tebal total perkerasan terbesar diperoleh dari metode LCN. | en_US |