Studi Komparasi Harga Satuan Pekerjaan Menggunakan Snidengan Owner Estimate dari Pengembang Perumahan ( Studi Kasus Rumah Tepe 45)
Abstract
Pada umumnya, pengembang menggunakan metode praktis atau
berdasarkan kondisi riil di lapangan dalam menghitung harga satuan pekerjaan.
Cara yang ditempuh adalah dengan mereduksi atau mengkonversi analisa BOW
dalam menghitung harga satuan bahan, dan harga satuan upah dihitung borongan
per satuan volume pekerjaan. SNI - Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan
perumahan, suatu tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan memuat indeks
bahan bangunan dan indeks tenaga kerja menggantikan analisa BOW yang
dianggap sudah tidak relevan lagi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai perbandingan harga satuan
pekerjaan menggunakan analisa SNI dengan harga satuan pekerjaan metode praktis
yang digunakan pengembang perumahan ( developer). Penelitian dilakukan dengan
cara analisis, yaitu menghitung harga satuan pekerjaan dan salah pengembang
menggunakan analisa SNI, hasil yang didapai kemudian dibandingkan dengan harga
satuan pekerjaan rata-rata pengembang.
Dari hasil, didapat analisa harga satuan bahan metode SNI lebih mahal
dibanding dari pengembang, kecuali pekerjaan urugan pasir, pekerjaan pasangan
pondasi batu kali, pekerjaan pasangan bata merah, pekerjaan plesteran, pekerjaan
pasang rangka langit-langit, pekerjaan pasang listplank dan pekerjaan pasang atap
genteng beton. Analisa harga satuan upah metode SNI lebih mahal dibanding dari
pengembang, kecuali pekerjaan urug tanah kembali, pekerjaan beton sloof dan
pekerjaan beton kolom praktis. Analisa harga satuan pekerjaan metode SNI lebih
mahal dibanding dan pengembang, kecuali pekerjaan urug tanah kembali,
pekerjaan urugan pasir, pekerjaan pasangan pondasi batu kali dan pekerjaan
pasangan bata merah.
Collections
- Civil Engineering [4242]