dc.description.abstract | Propolis termasuk sebagai salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai obat. Propolis merupakan senyawa lengket sepertil lem (resin) yang dikumpulkan lebah madu dari kuncup daun bebagai tumbuhan. Sebagian besar aktivitas biologis dari propolis berasal dari adanya senyawa flavonoid dan senyawa fenol dimana telah diketahui mempunyai berbagai macam khasiat salah satunya adalah Caffeic Acid Phenethyl Ester. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil data kualitas parameter spesifik ekstrak propolis yang akan digunakan sebagai bahan baku nanoemuls. Propolis yang digunakan memiliki 3 sampel yang dibedakan menurut waktu panen. Propolis diekstraksi menggunakan metode maserasi kemudian dilakukan uji parameter spesifik antara lain uji organoleptik pada sampel 1, 2 dan 3 memiliki kualitas fisik yang sama yaitu bentuk yang lengket, warna coklat pekat, bau tidak khas, dan rasa yang pahit. Hasil penelitian pada senyawa larut air sampel 1, 2 dan 3 didapatkan hasil sebesar 2,1%; 3,5%; dan 2,9%. Uji senyawa larut etanol pada sampel 1, 2 didapatkan hasil 84%; 33,2%; dan 62%. Pada analisis kandungan senyawa kimia dengan spektrofotometri UV-Vis menunjukkan bahwa ekstrak propolis sampel 1, 2 dan 3 mengandung kadar senyawa flavonoid sebesar 0,0723 mgER/g; 0,0153 mgER/g; dan 0,0167 mgER/g serta mengandung senyawa fenolik dengan kadar 0,0043 mgCAPE/g; 0,0039 mgCAPE/g; dan 0,0053 mgCAPE/g. Hasil identifikasi komponen kimia dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan bahwa eskstrak propolis mengandung Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE). Kesimpulan yang didapatkan bahwa ekstrak propolis pada sampel 1, 2 dan 3 telah memenuhi syarat ketentuan yang ada. | en_US |