| dc.description.abstract | Compounding adalah tindakan yang meliputi pembuatan, pencampuran, peracikan, pelabelan, sediaan atau alat kesehatan atas permintaan dokter, dapat juga atas inisiatif praktik profesional apoteker untuk penelitian, pengajaran dan analisa kimia yang tidak diperdagangkan. Permasalahan yang kerap terjadi dalam proses compounding disebabkan oleh kesalahan teknis dan kurangnya pengetahuan. Seperti dokter menuliskan dosis yang tidak tepat, pengerjaan yang lama, penimbangan yang tidak sesuai, peralatan kurang steril, dan perhitungan bahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan compounding yang dilaksanakan oleh reseptir di apotek A, B, C dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan reseptir mengenai aspek compounding di Apotek A, B, dan C Kecamatan Umbulharjo Wilayah Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Peneliti mengambil 4 sampel reseptir dari apotek A, B, dan C yang berbeda di Kecamatan Umbulharjo. Populasi dari penelitian ini adalah reseptir yang ada di Apotek A, B, dan C Kecamatan Umbulharjo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini berupa purposive sampling, dengan pengambilan data menggunakan metode accidental sampling. Pengumpulan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi dan wawancara, sedangkan untuk pengumpulan data kuantitatif diperoleh dari persentase hasil lembar observasi dan kuisioner. Hasil gambaran observasi aspek compounding yang di Apotek A, B, dan C memperoleh hasil yang cukup, dengan hasil persentase pada 4 reseptir di 3 apotek dengan hasil persentase reseptir 1 60,6%, reseptir 2 53,3%, reseptir 3 77,27%, dan reseptir 4 41,81%. Gambaran tingkat pengetahuan mendapatkan hasil yang baik, dengan hasil persentase reseptir 1 60%, kemudian persentase reseptir 2 65%, lalu pada reseptir 3 80%, dan reseptir 4 65%. | en_US |
