GAMBARAN SOSIODEMOGRAFI PASIEN HIV/AIDS KOMORBID TB DI RSUD DOK II JAYAPURA PAPUA TAHUN 2017

Abstract

Latar Belakang: HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh, seseorang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang sehingga akan mudah terkena infeksi oportunistik seperti Tuberkulosis. Papua khususnya Jayapura merupakan provinsi yang cukup rawan. Kejadian TB-HIV cukup tinggi, sehingga pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Jayapura melakukan kolaborasi untuk mendata faktor yang berperan seperti faktor sosiodemografi yang berperan dalam terjadinya TB-HIV Tujuan: Mengetahui gambaran sosiodemografi pasien HIV/AIDS komorbid TB di Papua tahun 2017 Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Data yang diambil adalah data sekunder yang di dapatkan melalui data rekam medis kemudian dianalisis dengan excel 2016 yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang dan pie chart. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan 96 subyek pasien TB-HIV berdasarkan sosiodemografi didominasi oleh usia 21-35 tahun, jenis kelamin perempuan, ibu rumah tangga, penghasilan rata-rata 500.000-1.000.000, penularan heteroseksual, dan didominasi suku asli papua, dengan gizi kurang, nilai CD4 <200, hasil pemeriksaan BTA positif, kadar Hb menunjukkan hasil 10-12,49, pemeriksaan viral load lebih banyak yang terdeteksi, namun kebanyakan dari hasil test radiologi normal. Kesimpulan: Di papua TB-HIV tinggi pada usia produktif, perempuan, ibu rumah tangga, penghasilan 500.000-1.000.000 dan kebanyakan berasal dari suku asli papua faktor penularan secara heteroseksual, gizi kurang pada pasien dengan nilai CD4 <200 merupakan faktor risiko, BTA positif, kadar Hb dari pasien kebanyakan menunjukkan hasil 10-12,49, pemeriksaan viral load lebih banyak yang terdeteksi, namun kebanyakan dari hasil test radiologi pasien normal.