Show simple item record

dc.contributor.authorArief S, Muhammad
dc.date.accessioned2016-12-02T03:32:31Z
dc.date.available2016-12-02T03:32:31Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1252
dc.description.abstractPesatnya perkembangan teknologi baik dari dalam maupun luar negeri serta kurangnya program pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditunjang dengan pendidikan Iman dan Taqwa (IMTAQ) mendukung perencanaan sebuah bangunan pendidikan Pondok Pesantren Modern sebagai sarana untuk mewujudkan pendidikan yang bercitrakan Islam yaitu keilmuan dan keilahian, yang berfungsi untuk menciptakan generasi-generasi penerus yang memiliki tingkat pendidikan tinggi yang disertai dengan moral yang baik. Pemilihan site terletak di kota Jogjakarta yang merupakan kota pelajar dan mayoritas penduduknya adalah Islam. Lokasinya terletak di pinggiran kota sehingga akan tercipta sebuah suasana pendidikan yang nyaman dan didukung dengan lingkungan sekitar yang merupakan kawasan pendidikan. Perwujudan bangunan dan lingkungan sekitar berdasar dengan transformasi dari sarang lebah yang merupakan konsep dasar dari bangunan Pondok Pesantren Modern tersebut. Proses mendapatkan bentuk dengan cara menganalisis dari sarang lebah dan juga dari lebah itu sendiri kemudian mentransformasikan kedalam bentuk bangunan dan penataan bangunan dalam lokasi site tersebut agar selaras dengan bangunan di sekitar lingkungan. Sebagai bangunan yang memiliki beberapa masa bangunan maka diperlukan ruang atau selasar penghubung yang menghubungkan antara masa satu dengan yang lain. Sedangkan untuk masa bangunannya dibangun dengan menggunakan grid-grid heksagonal yang saling berintegrasi. Kedua hal tersebut merupakan transformasi dari rumah sarang lebah yaitu heksagon dan integrasi. Bangunan paling depan yang berhubungan dengan lingkungan luar adalah bangunan penunjang yang dipergunakan selain untuk melayani kegiatan dalam bangunan juga melayani kegiatan luar bangunan. Di belakang bangunan tersebut adalah asrama guru dan hunian kyai, yang perletakannya berdekatan sehingga akan mempermudah hubungan atau kerjasama antara guru dan kyai. Sebelah timur bangunan tersebut adalah ruang pendidikan yang berhubungan dengan bangunan asrama santri yang letaknya dibelakang. Perletakan asrama santri paling belakang. Pusat dari bangunan-bangunan yang ada adalah masjid dimana merupakan pusat dari kegiatan yang ada di tempat tersebut. Selain itu perletakan masjid sebagai pusat juga merupakan transformasi dari sarang lebah yaitu ratu yang merupakan pusat dari para lebah tersebut.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPondok Pesantren Modernen_US
dc.subjectJogjakartaen_US
dc.subjectSarang Lebahen_US
dc.subjectFaktor Penentu Perancanganen_US
dc.titlePondok Pesantren Modern di Jogjakarta: Sarang Lebah sebagai Faktor Penentu Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record