NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KISAH NABI YUSUF AS (TELAAH TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA)

Abstract

Kisah Nabi Yusuf AS the best story nya Alquran dalam firman Allah disebut dengan ahsanal Qashashi adalah kisah real yang terbaik dan terindah sepanjang kehidupan umat manusia. Keteladan kisah Nabi Yusuf AS melalui wahyu Ilahi kepada Rasulullah Muhammad SAW bukanlah karangan cerita yang dibuat-buat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter dalam kisah Nabi Yusuf AS yang mengandung nilai-nilai Islami sesuai dengan fitrah manusia, untuk pendidikan mental dan spiritual. Masyarakat umumnya mengenal kisah Nabi Yusuf sebatas ketampanan dan keindahan parasnya saja, sesungguhnya lebih dari itu Nabi Yusuf AS juga mempunyai keelokan dan keindah akhlak (karakter). Allah memujinya sebagai orang yang selalu berbuat baik. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yaitu kajian dengan merujuk kepada literatur-literatur kepustakaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian discourse yaitu penelitian pemikiran, yang mengkaji pemikiran buya Hamka dalam Tafsir yang beliau tulis. Peneliti menggunakan metode deskripsi analitis, yakni dengan mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menganalisa penafsiran ayat-ayat tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam kisah Nabi Yusuf AS menurut penafsiran Hamka. Hasil dari penelitian karakter Nabi Yusuf AS antara lain: takwa, santun pada orang tua, selalu berbuat baik, sabar, pemaaf, menjaga kehormatan, amanah, teguh pendirian, cerdas, jujur, dan berdakwah, sarat dengan muatan edukatif agar dapat diambil pelajaran (ibrah) dan hikmahnya bagi kehidupan umat manusia yang berguna dalam pembentukan karakter (character building) generasi muda yang berkualitas, berkarakter Qurani dan tangguh. Mengimplementasikan akhlak mulia para Nabi dan Rasul sebagai wujud iman dan takwa kepada Allah. Metode ilmiah penyimpanan tumbuhan jenis biji-bijian yang masih ditangkainya untuk jangka waktu yang lama merupakan mukjizat Nabi Yusuf AS. Hadis Nabi tentang pelarangan meminta jabatan dan kepada orang yang berambisi bisa terhapus dengan dalil surah Yusuf ayat 55 dengan syarat-syarat: ia harus mempunyai ilmu, berwawasan luas, berkompeten dibidangnya, cerdas, jujur, bijaksana dan peduli.