dc.contributor.advisor | Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. | |
dc.contributor.author | Lasenda Duta Pratama, 14522330 | |
dc.date.accessioned | 2019-01-10T01:49:29Z | |
dc.date.available | 2019-01-10T01:49:29Z | |
dc.date.issued | 2018-11 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12497 | |
dc.description.abstract | Dalam meningkatkan suatu produktivitas dan mempertahankan mutu yang sudah baik maka sangatlah penting untuk memperhatikan proses maintenance peralatan kerja. Pemeliharaan mesin yang tidak tepat menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas dan efisiensi mesin dan alat kerja. CV. Arsila Bakery adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dengan pembuatan roti dan cake. Pada perusahaan ini mesin dituntut untuk beroperasi secara terus menerus untuk memenuhi target. Permasalahan mesin produksi line 1 Roti Tawar adalah pada bagian performance mesin yang mengakibatkan kurang maksimalnya mesin bekerja untuk menghasilkan produk. Untuk meningkatkan produktivitas maka dilakukannya penerapan total productive maintenance (TPM) dengan melakukan perhitungan overall equipment effectiveness (OEE) pada mesin produksi line 1 Roti Tawar CV. Arsila Bakery. OEE merupakan perhitungan sistematis yang berguna untuk melakukan pengukuran tingkat efektivitas proses suatu mesin atau peralatan. Secara umum, besar kecilnya nilai OEE dipengaruhi oleh faktor dominan yang menyebabkan rendahnya performansi suatu mesin atau peralatan yang biasa disebut dengan Six Big Losses. Setelah itu maka pada proses selanjutnya akan mengetahui penyebab permasalahan yang terjadi dengan fishbone diagram. Hasil OEE pada produksi Roti Tawar dari bulan September 2017 hingga Agustus 2018 adalah 78% menurut standar nilai OEE ini tergolong sedang. Faktor yang membuat kurang maksimal nya nilai OEE dikarenakan adanya beberapa losses yang memiliki nilai persentase cukup tinggi diantaranya adalah Reduced Speed Losses sebanyak 16,58% dengan menyumbang losses terhadap losses lain sebanyak 35,26% dan Idling and Minor Stoppages Losses sebanyak 15,80% dengan menyumbang losses terhadap losses lain sebesar 33,60% dimana 2 losses ini termasuk dalam bagian speed losses pada mesin produksi. Hal yang dilakukan untuk mengantisipasi rendahnya nilai OEE pada mesin produksi line 1 yaitu dengan menerapkannya autonomous maintenance yang diberikan kepada setiap operator, melakukan kebersihan tempat produksi secara optimal, menerapkan dan melaksanakan preventive maintenance untuk menjaga kondisi mesin dan mencegah kerusakan terjadi. Membuat training and education bagi operator dan teknisi maintenance. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Total Productive Maintenance | en_US |
dc.subject | Overall Equipment Effectiveness | en_US |
dc.subject | Six Big Losses | en_US |
dc.subject | Maintenance. | en_US |
dc.title | ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES SEBAGAI REKOMENDASI PERBAIKAN MAINTENANCE (STUDI KASUS: CV. ARSILA BAKERY) | en_US |
dc.type | Undergraduate Thesis | en_US |