dc.description.abstract | Saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin berkembang pesat sejak mulai dibangunnya industri yang memproduksi kebutuhan hidup masyarakat, salah satunya yaitu industri manufaktur. CV. Mega Jaya Logam merupakan industri manufaktur skala kecil menengah yang menghasilkan produk-produk pengecoran logam, salah satunya bollard. Berdasarkan wawancara dengan pemilik perusahaan, terdapat permasalahan yang terkadang dihadapi oleh perusahaan yaitu ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi target pesanan pelanggan. Masalah ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kurang rampingnya proses produksi yang dijalankan saat ini karena masih terdapat aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah yang dapat berdampak pada lamanya waktu penyelesainan produksi. Sehingga untuk menganalisis dan mengeliminasi pemborosan sepanjang aliran proses produksi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Value Stream Analysis Tools (VALSAT) dan pemodelan Discrete Event Simulation (DES). Hasil yang diperoleh diantaranya berdasarkan hasil waste assessment model pemborosan yang dominan terjadi adalah waste motion sebesar 17.86%, waiting sebesar 15.89%, dan inventory sebesar 16.50%. Berdasarkan output VALSAT yaitu mapping tools yang terpilih untuk mengeliminasi pemborosan dominan adalah PAM dengan skor 558.90. Berdasarkan analisis PAM, pada kondisi aktual kategori aktivitas NNVA memiliki persentase waktu yang sangat tinggi yaitu 90.84% atau selama 15486.31 menit, kemudian untuk NVA selama 46.99 menit atau 0.28% dari total waktu keseluruhan, dan aktivitas VA selama 1514.56 menit atau sebesar 8.88% dari total waktu keseluruhan. Pada kondisi usulan, persentase waktu aktivitas NNVA dapat dikurangi menjadi 11103.03 menit. Hal ini juga didukung terjadinya penurunan lead time penyelesaian pada hasil simulasi model usulan, dimana pada simulasi kondisi awal lead time penyelesaian proses produksi adalah 11980.97 menit menjadi 8778.28 menit pada hasil simulasi kondisi usulan. Sehingga dengan menerapkan usulan perbaikan melalui process activity mapping, usulan kaizen, dan pendekatan simulasi dapat menurunkan 26.73% lead time penyelesaiannya dari kondisi awal. | en_US |