Show simple item record

dc.contributor.advisorAkhmad Marzuko, Ir., M.T,
dc.contributor.authorChairunnisa Van Gobel, 14511149
dc.date.accessioned2019-01-07T06:31:57Z
dc.date.available2019-01-07T06:31:57Z
dc.date.issued2018-10-27
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12408
dc.description.abstractSalah satu jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah yaitu jenis tanah lempung yang mempunyai nilai kembang susut yang tinggi menimbulkan kerusakan pada bangunan seperti terangkatnya pondasi, jalan bergelombang, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash sebagai bahan stabilisasi tanah lempung yang mampu menaikkan daya dukung tanah. Tanah berasal dari desa Kedungsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta. Tahap penelitian berupa pengujian pendahuluan yaitu pengujian kadar air, berat jenis, berat volume, analisa granuler, batas-batas Atterberg, dan pemadatan tanah. Kemudian dilakukan pengujian CBR rendaman (soaked) dan tanpa perendaman (unsoaked) masing-masing pengujian terdiri dari tanah asli dan variasi fly ash sebesar 5%, 10%, dan 15% dengan perlakukan pemeraman 1 hari, 3 hari, 7 hari dan perendaman 4 hari, dan pengujian pengembangan (swelling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah termasuk dalam kelompok A-7-5 yaitu tanah yang berjenis lempung dengan sifat sedang sampai buruk, data tersebut berdasarkan klasifikasi AASHTO, sedangkan klasifikasi menurut USCS tanah termasuk dalam kelompok CH yaitu tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi, dan lempung gemuk. Berdasarkan pengujian CBR Laboratorium didapatkan nilai CBR tanah asli tanpa rendamanan (unsoaked) sebesar 9,3%, sedangkan nilai CBR rendaman (soaked) sebesar 1,106%. Setelah penambahan fly ash dengan variasi 5%, 10%, dan 15% nilai CBR tanpa rendaman (unsoaked) pada pemeraman 1 hari mengalamai peningkatan berturut-turut sebesar 9,5%, 55%, dan 68,584%. Kemudian peningkatan nilai CBR tanpa rendaman (unsoaked) pada pemeraman 3 hari berturut-turut sebesar 12,213%, 56,837%, dan 108,763%. Dan peningkatan nilai CBR tanpa rendaman (unsoaked) pada pemeraman 7 hari berturut-turut sebesar 32,5%, 110%, dan 122,5%. Sedangkan peningkatan nilai CBR rendaman (soaked) pada pemeraman 7 hari + perendaman 4 hari berturut-turut sebesar 1,443%, 2,26%, dan 2,79%. Kemudian pengujian pengembangan (swelling) mengalami penurunanan potensi pengembangan berturut-turut sebesar 81,235%, 88,2%, dan 94,724% terhadap nilai swelling tanah asli sebesar 7,509%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectCBRen_US
dc.subjectfly ashen_US
dc.subjectlempungen_US
dc.subjectstabilisasien_US
dc.subjectswellingen_US
dc.titlePEMANFAATAN FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG (THE BENEFIT OF FLY ASH COAL ON CLAY STABILIZATION TO BEARING CAPACITY)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record