| dc.description.abstract | Paving block merupakan salah satu alternatif penutup permukaan tanah yang dapat digunakan untuk perkerasan jalan, pelataran parkir, pejalan kaki dan taman. Secara struktural paving block mempunyai kekuatan cukup besar terutama pada kuat tekannya, tetapi sebagaimana beton biasa paving block mempunyai kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan bersifat getas. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menambah kuat tarik paving block, salah satunya ialah menambah serat bambu pada campuran. Bambu merupakan tanaman ordo Bambooidae yang pertumbuhannya cepat dan populasinya tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Di dalam bambu terdapat serabut sklerekin yang menyebabkan bambu mempunyai kuat tarik yang tinggi.
Penelitian ini menggunakan komposisi campuran semen dan pasir 1:7,4 dengan perbandingan berat. Variasi penambahan serat bambu ori dalam campuran paving block sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% dari berat semen. Dimensi paving block yang digunakan 20 cm x 10 cm x 6 cm. Total sampel 54 buah dengan jumlah sampel untuk setiap variasi adalah 9 buah yang dilakukan pengujian kuat tekan, keausan, penyerapan air dan kuat tarik belah. Serat bambu yang digunakan berasal dari Blora, Jawa Tengah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata paving block pada variasi kadar serat bambu ori 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% yaitu 14,02 MPa; 17,93 MPa; 16,26 MPa; 15,28 MPa; 16,96 MPa dan 12,65 MPa. Nilai keausan rata-rata paving block pada variasi kadar serat bambu ori 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% yaitu 0,117 mm/menit; 0,092 mm/menit; 0,176 mm/menit; 0,184 mm/menit; 0,151 mm/menit dan 0,268 mm/menit. Nilai penyerapan air rata-rata paving block pada variasi kadar serat bambu ori 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% yaitu 9,22%; 7,84%; 8,71%; 7,26%; 9,31% dan 8,39%. Nilai kuat tarik belah rata-rata paving block pada variasi kadar serat bambu ori 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% yaitu 1,92 MPa; 2,08 MPa; 2,22 MPa; 2,59 MPa; 2,26 MPa dan 2,00 MPa. | en_US |
