Show simple item record

dc.contributor.advisorTuti Sumarningsih, Dr. Ir, M.T
dc.contributor.authorCandra Irawan, 12511257
dc.date.accessioned2019-01-07T03:41:05Z
dc.date.available2019-01-07T03:41:05Z
dc.date.issued2018-10-24
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12393
dc.description.abstractLimbah beton biasa ditemukan di beberapa tempat, antara lain: laboratorium pengujian beton, dan pembongkaran struktur bangunan gedung bertingkat, sehingga limbah beton tersebut semakin hari semakin menumpuk dan berpotensi mengganggu lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mendaur ulang menjadi agregat dalam campuran beton baru. Dari limbah beton tersebut dapat digunakan sebagai substitusi dari bahan campuran beton (agregat halus dan kasar) untuk pembuatan beton baru. Dalam penelitian ini, limbah beton digunakan sebagai bahan campuran agregat kasar, sedangkan agregat halus tidak digunakan. Agar dapat dimanfaatkan sebagai agregat kasar, limbah beton harus dihancurkan menggunakan alat pemecah batu, sehingga diperoleh hasil pecahan limbah beton sesuai dengan ukuran agregat yang dibutuhkan. Secara fisik agregat kasar limbah beton menyerupai agregat kasar alam, namun memiliki perbedaan karakteristik. Dalam penelitian ini, dibuat benda uji silinder beton normal sebagai kontrol kekuatan beton. Kuat tekan rencana dipakai 25 MPa dengan mengikuti standar beton normal (SNI 03-2834-2000). Untuk pembuatan benda uji silinder dengan substitusi agregat kasar limbah beton dipakai komposisi campuran setiap kelipatan 10% hingga maksimum 100%, sehingga jumlah total komposisi campuran sebanyak 10 variasi. Hasil uji kuat tekan beton menunjukkan bahwa subtitusi agregat kasar dari limbah beton optimum terjadi pada variasi 40% dengan nilai kuat tekan rerata 31,85 MPa. Hal yang sama terjadi pada uji kuat tarik beton dengan nilai optimum ditemukan pada variasi campuran 40% dengan nilai kuat tarik rerata 3,87 MPa. Semakin banyak menggunakan agregat kasar dari limbah beton kekuatan beton mengalami penurunan. Batas pencampuran antara agregat kasar alam dengan agregat kasar beton limbah terjadi pada kisaran antara variasi 30% sampai 80% guna mencapai nilai kuat tekan rencana. Artinya, dibawah variasi 30% kuat tekan rencana tidak tercapai dan di atas 80% kuat tekan menurun.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectlimbah betonen_US
dc.subjectkuat tekanen_US
dc.subjectkuat tariken_US
dc.titlePENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR BETON LIMBAH TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON NORMALen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record