Pemanfaatan Ampas Kelapa Hasil Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dengan Lumpur IPAL Sewon sebagai Media Tanam Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill)
Abstract
Peran bahan organik tanah dalam budi daya tanaman sudah lama
diketahui. Kandungan bahan organik dalam tanah dapat ditingkatkan dengan
pemberian pupuk organik dan limbah hasil pertanian. Limbah ampas kelapa hasil
VCO dan lumpur kering IPAL Sewon dianggap menguntungkan karena
mengandung bahan organik dan nutrisi tanaman. Penggunaan hasil limbah lumpur
dan ampas mempunyai kandungan N, P, K yang dapat mendukung pertumbuhan
tanaman tomat. Pada penelitian ini digunakan ampas kelapa, lumpur dan tanah
sebagai media tanam tomat.
Percobaan pada penelitian ini menguji pengaruh lima konsentrasi lumpur
kering, ampas kelapa dan tanah di dalam media tanam tomat. Ke lima konsentrasi
tersebut adalah 25%, 50%, 75% dan 100% dengan satu perlakuan kontrol berupa
media tanam tanpa lumpur kering dan ampas kelapa. Adapun ampas kelapa
sebelum dimasukan sebagai media tanam dikeringkan terlebih dahulu dengan
sinar matahari selama satu minggu dan lumpur kering ditumbuk agar menjadi
homogen setelah bercampur dengan tanah dan ampas kelapa. Adapun indicator
tanaman yang diukur yakni tinggi tanaman, lebar daun, jumlah buah dan berat
buah tomat.
Hasil penelitian menunjukan perbandingan pertumbuhan tanaman tomat
yang diberi campuran ampas kelapa dan lumpur kering IPAL Sewon dengan
tanaman kontrol berbeda dalam hal :tinggi batang, lebar daun, jumlah buah.
Tanaman kontrol memiliki tinggi batang maksimal 104,7 cm. Lebar daun
maksimal 2,31 cm, jumlah buah 10 buah dalam sekali panen. Variasi 25%, 50%,
75%, 100% memiliki tinggi batang maksimal 83,6cm; 84,35cm; 76,25cm;
69,85cm. Lebar daun rata-rata 2,31cm; 2,02cm; 1,78cm; 2,01cm; 1,86cm. jumlah
buah rata-rata 10 bh; 8bh; 7bh; 5bh; 2bh. dalam sekali panen. Bila di bandingkan
dengan standar mutu batang (75-100cm) maka variasi 100% ampas tidak masuk
dalam standar mutu varietas kaliurang, sedangkan bila pada standar mutu daun
(1,75 - 2,5 cm) maka semua variasi tanaman sesuai standar mutu dan untuk
standar mutu jumlah buah maka hanya variasi 25%, 50%, 75%, yang sesuai
dengan standar mutu varietas Kaliurang.
Collections
- Environmental Engineering [1430]