Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Penyaluran Beras Miskin (Raskin) Oleh Perum Bulog Di Desa Kalongan Maguwoharjo, Yogyakarta
Abstract
Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin pemerintah memberikan
subsidi untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Salah satunya membuat program beras
miskin dengan harga Rp. 1000,- / Kg, sehingga dapat menanggulangi kemiskinan dan
pemerintah memprioritaskan kepuasan keluarga miskin agar mendapatkan jatah beras
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini berjudul "
Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Penyaluran Beras Miskin (raskin) oleh Perum
Bulog di Desa Kalongan Maguwoharjo, Yogyakarta".
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat harapan dan kinerja Penyaluran
beras miskin, dan tingkat kepuasan konsumen terhadap penyaluran beras miskin di Desa
Kalongan Maguwoharjo Yogyakarta.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui tingkat harapan dan kinerja
adalah Importance-Performance Analisys atau analisis tingkat kepentingan dan kinerja
kepuasan pelanggan. Dalam hal ini digunakan skala lima tingkat (likert) yang selanjutnya
akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian kedalam diagram kartesius. Pada
penelitian ini juga dilakukan pengujian gap antara harapan dan kinerja pada Beras Miskin
yang berguna untuk melihat tingkat kepuasaan konsumen, selain itu juga dilakukan
Hipotesis Uji Beda Dua Mean dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen
sehingga dengan uji inidapat dilihat apakah ada perbedaan yang sgnifikan atau tidak
antara harapan dan kinerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat gap antara harapan dan
kinerja dan hasil tersebut bernilai positif, dimana gap paling besar terdapat pada variabel
Kualitas Beras kemudian disusul variabel Harga, Ketepatan Jumlah Timbangan, Tepat
waktu dan gap yang terkecil pada variabel Tepat sasaran. Pada hasil uji beda dua mean
menunjukkan bahwa masih terdapat perbedaan yang signfikan pada variabel Kualitas
Beras, Ketepatan Jumlah Timbangan, dan tepat Waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen beras miskin belum puas dengan kinerja
yang diberikan oleh Perum Bulog, karena masih terdapat gap antara harapan dan kinerja
serta adanya perbedaan yang signifikan antara mean harapan dan mean kinerja.
Collections
- Economics [2138]