Peningkatan Kualitas Komunikasi dengan Sektorisasi Sel pada GSM
Abstract
GSM adalah salah satu jenis komunikasi selular terbaik saat ini yang
menggunakan metode akses TDMA yaitu teknik modulasi multiple access
berdasarkan pembagian waktu dimana frekuensi radio dibagi ke dalam slot
waktu, kemudian slot tersebut dialokasikan untuk beberapa panggilan.
Dengan cara ini, satu frekuensi dapat menunjang beberapa saluran data secara
serempak atau satu kanal frekuensi dibagi lagi menjadi beberapa time slot
sehingga kapasitas sistem lebih meningkat. TDMA diterapkan antara lain
pada selular GSM dimana satu band frekuensi dibagi menjadi delapan time
slot Pada daerah urban dimana jumlah pelanggan cukup besar maka tingkat
interferensi yang terjadi juga besar. Interferensi sangat berpengaruh pada
kriteria performansi sistem komunikasi selular yaitu kuahtas suara {voice
quality), kualitas layanan (service quality) dan fasilitas tambahan^ec/fl/
features), dan untuk menyatakan performansi sistem terhadap interferensi
dilambangkan dengan C/I atau carrier to interference ratio. Untuk voice
quality biasanya dipilih C/I>18 dB sebagai batas minimum. Tujuan dan
menganalisa pengaruh interferensi ini adalah untuk meningkatkan C/I.
Karena begitu banyaknya faktor interferensi yang mempengaruhi performansi
sistem sebagai dasar berpikir akan dipaparkan pengaruh reduksi interferensi
co-channel saja sebagai faktor interferensi yang paling besar pengaruhnya
terhadap performansi sistem komunikasi selular.
Untuk memecahkan masalah ini maka dilakukan pensektoran antena,
dimana antena yang tadinya hanya satu diganti menjadi beberapa antena
sektor ( yang mengarah) yang biasanya adalah sektor 3(120°) dan sektor 6
(60°), sehingga dengan pensektoran ini interferensi akan berkurang dan
kualitas layanan juga akan menjadi lebih baik.
Dari hasil simulasi tugas akhir diketahui jelas bahwa semakin jauh
jarak mobile station dari base station maka semakin besar pula kerugian atau
pelemahan daya yang akan diterima suatu mobile, sehingga nilai RSSI yang
diterima juga mengalami penurunan sesuai jarak mobile dari base station,
begitu juga pada nilai C/I. Dalam simulasi juga diketahui bahwa ada
peningkatan nilai RSSI pada antena sektor (sektor 3&6) dibanding dengan
antena omnidirectional, hal ini disebkan karena nilai gain antena sektor yang
tinggi.
Collections
- Electric Engineering [783]