Pemanfaatan (Slurry) dari Digester Biogas dan Kotoran Ayam sebagai Pupuk Organik Cair dengan Metode Fermentasi
Abstract
Salah satu industri yang hasil buangannya menghasilkan limbah padat dan
cair adalah aktivitas dari pemeliharaan sapi perah yang menghasilkan limbah
padat dan cair, limbah tersebut diolah dalam Digester Biogas. Sisa buangan dari
proses Digester Biogas berupa limbah padat (sludge) dan limbah cair {slurry),
limbah (sludge) padat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sedangkan limbah
cair yang berupa (slurry) dibuang ke saluran drainase. Kotoran ayam merupakan
sumber potensial dari N, P, K dan C/N diharapkan dapat memberikan alternatif
terhadap pengolahan kotoran ayam supaya lebih bermanfaat dan ekonomis.
Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan dan perubahan N, P, K, rasio
C/N, suhu, pH, perbandingan optimal, lama kematangan proses fermentasi dari
bahan (slurry) dan kotoran ayam yang digunakan dalam bahan pembuatan pupuk
organik cair
Fermentasi merupakan alternatif penanganan limbah cair (slurry) dan
kotoran ayam dalam pembuatan pupuk organik cair dengan penambahan EM4 dan
molase sebagai fermentator/starter untuk mempercepat proses pematangan.
Reaktor fermentasi mengunakan ember plastik. Reaktor fermentasi ditutup plastik
dikarenakan proses dalam kondisi anaerobik. Penelitian ini dilakukan selama 15
hari dimana variasi penelitian terdapat pada waktu pengambilan sampel. Pada
penelitian ini reaktor yang digunakan berjumlah 4 buah dengan variasi yang
digunakan adalah bahan (slurry) : Kotoran ayam, dengan perbandingan 100 : 0,
90 : 10, 80 : 20, dan 70 : 30
Lama proses kematangan fermentasi berlangsung selama 9 hari sampai
kriteria pupuk matang telah terpenuhi, dari hasil percobaan diperoleh nilai yaitu
N, P, K dan C/N. Diantara kualitas pupuk organik cair yang paling baik adalah
reaktor 1 yaitu dengan slurry (100:0) dengan penambahan molase dan EM4
dimana mengenghasilkan nilaiN (Nitrogen) 0.02 %, P (Phosphat) 0.031 % dan K
(Kalium) 0.032 %.
Collections
- Environmental Engineering [1430]