dc.description.abstract | Gelagar plat yang pada umumnya, tersusun dari dua plat sayap (Flens)
yang dihubungkan secara menerus terhadap plat badan (web) yang relatif
langsing dengan memakai paku keling, baut atau dilas, sehingga membentuk
penampang profil I. Gelagar plat mempunyai Momen Inersia yang cukup besar
sehingga memenuhi kapasitas lentur yang relatif besar, juga mempunyai rasio
kelangsingan elemen (h/tw) yang cukup besar, sehingga tegangan kritis lentur
(Fcr) dan tegangan kritis geser (τcr) pada plat badan gelagar relatif rendah. Hal
ini dapat menyebabkan kegagalan dini (Premature Failure) pada struktur
gelagar, ya.tu terjadmya tekuk (buckling) pada plat badan. Dengan memberi
pengaku transversal dan pengaku longitudinal yang dapat mengecilkan rasio
aspect (a/h) dan menaikkan nilai k (koefisien tekuk) badan gelagar plat
diharapkan tegangan kritis lentur (Fcr) dan tegangan kritis geser (τrc,) meningkat
dan dapat menekan bahaya tekuk (buckling) pada plat badan dan memperbesar
daya dukung plat web terhadap kombinasi geser dan momen serta meningkatkan
kekuatan purna tekuk (Vtf) gelagar plat.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kuat geser dan kuat lentur gelagar
plat yang diben pengaku transversal dan longitudinal yang dibandingkan dengan
gelagar plat tanpa pengaku dan gelagar plat yang diberi pengaku transversal saja
dengan h/tw - 300, untuk meningkatkan nilai koefisien tekuk (k) geser untuk
mendapatkan grafik hubungan beban-lendutan (P-∆) dan kekakuan gelagar (K)
serta mendapatkan grafik hubungan momen-kelengkungan (M-Ø) dan faktor
kekakuan lentur (EI).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa : 1) Pembenan pengaku vertikal dan horisontal pada badan gelagar sangat
berpengaruh terhadap kekuatan dan kekakuan gelagar plat, yaitu semakin besar
kekuatan yang mampu d.tahan oleh gelagar plat dan kekakuan pada gelagar plat
juga meningkat, serta semakin besar momen yang dapat ditahan 2) Grafik
hubungan beban-lendutan (P-∆) menunjukkan bahwa semakin besar beban yang
ditenma oleh gelagar, lendutan (∆) gelagar plat semakin besar 3) Grafik
hubungan antara momen-kelengkungan (AZ-O) menunjukkan bahwa semakin
besar momen yang terjadi, maka faktor kekakuan lentur (EI) gelagar plat
semakin besar. 4) Grafik hubungan koefisien kekakuan (k) dengan tegangan
kritis geser (τcr) terhhat bahwa semakin besar nilai k, maka tegangan kritis geser
(τcr) semakin besar. | en_US |