Perkuatan Lentur Balok Beton Bertulang Pasca Bakar Menggunakan TFC - Carbon Fibre Fabrics dengan Perekat Resin dan Penambahan Angkur
Abstract
Penggunaan beton bertulang sebagai struktur pada bangunan sipil banyakdipilih
karena dengan pertimbangan lebih mudah dalam pelaksanaannya, dapat dibentuk
sesuai dengan keinginan, dan relatif lebih murah dibanding struktur baja. Kebakaran
dapat menyebabkan penurunan kekakuan, dan faktor kekakuan pada struktur beton
bertulang, termasuk balok, sehingga memberikan rasa kurang aman dan dapat
mengancam jiwa pemakai struktur bangunan. Pemakaian TFC-Carbon Fibre Fabrics
(Tissu de Fibres de Carbone) dipilih karena mempunyai kekuatan tarik yang tinggi,
dapat menahan lentur dan geser serta mudah dipasang dibandingkan dengan memakai
selubung baja maupun perluasan tampang beton bertulang, dapat dipasang pada
permukaan beton, baja, dan kayu, sehingga dapat dijadikan alternatif bahan perkuatan
lentur balok beton bertulang pasca bakar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perkuatan lentur
menggunakan TFC dan penambahan angkur (baut) pada balok beton bertulang pasca bakar dengan cara membandingkan kekakuan (K) dan hubungan beban-lendutan (P-∆)
dan faktor kekakuan (EI) dari hubungan momen-kelengkungan (M-k). Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan tentang perkuatan lentur balok beton bertulang
pasca bakar menggunakan TFCdengan perekat TFC-RESIN (XEP 3935 A/2919 B) dan
penambahan angkur (baut) pada kedua ujung TFC, sehingga dapat digunakan sebagai
salah satu alternatifsebagai bahan perkuatan lentur.
Eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan membuat sembilan
sampel balok yang meliputi tiga balok normal yang tidak dibakar (BN), tiga balok
pasca bakar tanpa perkuatan TFC (BPB), tiga balok pasca bakar menggunakan
perkuatan TFC dengan penambahan baut (angkur) (BPBT).
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemasangan angkur
(baut) pada kedua ujung TFC menyebabkan perkuatan yang diberikan TFC pada jenis
balok (BPBT) dapat meningkatkan kekakuan (K) sebesar 10,457 % dibanding balok
pasca (BPB) dan dibanding dengan balok normal (BN) kekakuan (K) turun sebesar
16,101 %. Pada balokpascabakardenganperkuatan TFC (BPBT) faktor kekakuan (EI)
dapat meningkat sebesar 1,322 % dibanding balok pasca (BPB) dan dibanding dengan
balok normal (BN) faktor kekakuan (EI) turun sebesar 27,525 %.
Collections
- Civil Engineering [4205]