Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetyo, Suryo
dc.contributor.authorSetyowati, Eti
dc.date.accessioned2018-12-14T02:21:58Z
dc.date.available2018-12-14T02:21:58Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/12146
dc.description.abstractSimpang Proliman Prambanan saat ini mengalami ketidakteraturan lalulintas dikarenakan geometrik jalan, factor moda (sarana) dan faktor dari perilaku lalulintas khususnya human error yang terjadi. Hal ini menimbulkan sering terjadi konflik terutama pada kedua lengan mayor (Timurdan Barat). Konflik yang dominan terjadi yaitu pada arah gerak arus di jalur lambat yang berbelok ke kanan pada kedua lengan mayor (Timur dan Barat) yang akan cross over (bertabrakan) dengan arus di jalur cepat. Perilaku lalulintas pada jalur lambat pada kedua lengan mayor (Timur dan Barat) biasanya akan menumpuk pada ujung devider menunggu waktu hijau selesai, dan pada saat inter green arus di jalur lambat bergerak seiring waktu hijau dari lengan minor (Utara dan Selatan). Hal ini menyebabkan banyaknya kendaraan terhenti (0.82 stop/smp) dan tundaan (16.07 smp/det). Untuk memperkecil konflik pada simpang Proliman Prambanan yaitu dengan penambahan rambu lalulintas larangan belok kanan pada lengan Timur dan lengan Barat dan mengubah fase sinyal dari 3 fase menjadi 2 fase. Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan hal ini dapat menekan nilai kendaraan terhenti rata-rata dari 0.82 stop/smp menjadi 0.56 stop/smp dan nilai tundaan ratarata dari 16.07 smp/det. menjadi 6.55 smp/det.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasi Kjnerja Simpang Bersinyalen_US
dc.subjectStudi Kasus Simpang Empat Proliman, Prambananen_US
dc.titleEvaluasi Kjnerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Simpang Empat Proliman, Prambanan)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record