Show simple item record

dc.contributor.advisorDiana S.T., M.Sc.,
dc.contributor.authorPutri Pamuji R.S, 14521245
dc.date.accessioned2018-12-13T03:21:06Z
dc.date.available2018-12-13T03:21:06Z
dc.date.issued2018-10-09
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12104
dc.description.abstractMetil metakrilat banyak digunakan dalam industri cat, resin, peralatan rumah tangga, kosmetik, dan polimer. Kebutuhan metil metakrilat di Indonesia sampai saat ini masih didatangkan dari luar negeri (impor) dan cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya. Oleh sebab itu, pendirian pabrik metil metakrilat di Indonesia sangat penting untuk mengurangi impor. Pabrik metil metakrilat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk di ekspor. Pabrik metil metakrilat dirancang dengan kapasitas 70.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari/tahun dengan total pekerja sebanyak 180 karyawan. Bahan baku yang dibutuhkan yakni aseton sianohidrin sebanyak 60.132,7180 ton/tahun, asam sulfat 70.924,8846 ton/tahun, dan metanol 22.954,1131 ton/tahun. Proses pembuatan metil metakrilat melalui reaksi hidrolisis dan esterifikasi, kedua reaksi tersebut dilakukan di dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dan reaksi berlangsung pada fase cair. Reaksi hidrolisis dijalankan pada suhu 130 oC dan tekanan 1 atm, sedangkan reaksi esterifikasi pada suhu 150 oC dan tekanan 7 atm. Pemurnian produk metil metakrilat dilakukan dengan proses destilasi dan dekantasi, sehingga diperoleh produk dengan kemurnian 99,8%. Unit utilitas sebagai penunjang proses produksi membutuhkan air sebanyak 46.431 kg/jam yang diambil dari sungai Bengawan Solo, saturated steam 24.195.599,402 Kj/jam diperoleh dari boiler dengan bahan bakar fuel oil 715 liter/jam, kebutuhan listrik 342 kW listrik dipasok dari PLN serta generator set sebagai cadangan, dan kebutuhan udara tekan 73,06 m3/jam. Dari analisis ekonomi, pabrik metil metakrilat ini membutuhkan modal tetap (fixed capital) sebesar Rp 527.975.163.174 dan modal kerja (working capital) Rp 508.351.097.897. Keuntungan yang diperoleh sebelum pajak yakni Rp 264.742.025.030 tiap tahun. Keuntungan setelah pajak yakni Rp 198.556.518.773 tiap tahun. Hasil analisis kelayakan menyatakan bahwa Return On Investment (ROI) sebelum pajak yakni 50,14 % dan setelah pajak yakni 37,61 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,66 tahun sedangkan setelah pajak 2,1 tahun. Break even point (BEP) yakni 47,90 % kapasitas, dan shut down point (SDP) yakni 34,39% kapasitas. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) yakni 21,81%. Berdasarkan hasil analisa dengan parameter tersebut, maka pabrik metil metakrilat ini layak untuk didirikan di Indonesia.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectasam sulfaten_US
dc.subjectaseton sianohidrinen_US
dc.subjectmetanolen_US
dc.subjectmetil metakrilaten_US
dc.subjectRATBen_US
dc.titlePRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI ASETON SIANOHIDRIN, ASAM SULFAT, DAN METANOL KAPASITAS 70.000 TON/TAHUNen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record