Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Dr. Amir Mu‟allim, MIS
dc.contributor.authorMughni Labib Ilhamuddin Is Ashidiqie, 14421090
dc.date.accessioned2018-12-05T06:19:49Z
dc.date.available2018-12-05T06:19:49Z
dc.date.issued2018-10-01
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11918
dc.description.abstractPada setiap perkawinan masyarakat muslim di Indramayu, hampir semua perkawinan mengucapkan Shigat taklik talak. Walaupun taklik talak telah dituliskan dalam surat nikah namun bukan sebuah kewajiban untuk diucapkan, akan tetapi sekali taklik talak telah diperjanjikan maka tidak dapat dicabut kembali. Pada kenyataannya, dengan adanya perjanjian taklik talak tersebut masih terdapat pelanggaran yang disebabkan oleh perjanjian taklik talak. Hal tersebut juga terdapat pada masyarkat Desa Sidamulya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengungkap apa yang menyebabkan terjadinya pelanggaran taklik talak pada keluarga pelanggar taklik talak di Desa Sidamulya, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu. Pokok masalah dalam skripsi ini yaitu, apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran taklik talak di Desa Sidamulya, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu. Penulis menggunakan teori maslahah sebagai kacamata analisa dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Seluruh informan pada penelitian ini dipilih berdasarkan teknik purposive. Hasil penelitian ini, sebagai berikut: pertama faktor ekonomi, yakni berkaitan dengan kurang optimalnya dalam mendapatkan sumber daya ekonomi oleh pelaku pelanggar taklik talak. Kekurangan sumber daya ekonomi yang dialami kedua rumah tangga tersebut menyebabkan awal mula terjadinya pelanggaran taklik talak, yang dikarenakan suami melalaikan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga, jika dilihat melalui teori maslahah keputusan isteri menggugat suaminya merupakan upaya sang isteri mencari kesejahteraan dikehidupannya mendatang. Kedua faktor religiusitas, yakni berkaitan dengan kondisi rendahnya tingkat religiusitas para pelaku pelanggar taklik talak. Tindakan yang dilakukan para suami dalam melalaikan kewajibanya sebagai kepala rumah tangga, didasarkan pada rendahnya tingkat religiusitas yang ada pada diri suami, jika dikaitkan dengan teori maslahah yang mana pada intinya menjaga kelima dari tujuan syara‟, guna menjaga kelima tujuan syara‟ tersebut tentunya didasarkan pada tingkat religiusitas yang tinggi, karena dengan terdapatnya tingkat religiusitas maka akan timbul kesadaran agama dalam kelakuan dan tindakan seseorang pada kehidupannya. Ketiga faktor hubungan suami-istri, yakni berkaitan dengan adanya konflik suami istri yang disebabkan oleh dua faktor sebelumnya yang semakin membuat keadaan rumah tangga pelaku pelanggar taklik talak semakin kacau.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMaslahahen_US
dc.subjectShigat Taklik Talak dan Studi Rumah Tanggaen_US
dc.titleFAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PELANGGARAN TAKLIK TALAK DI DESA SIDAMULYA, KECAMATAN BONGAS, KABUPATEN INDRAMAYU MENURUT TINJAUAN MASLAHAHen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record