Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Sri Kusumadewi, S.Si., MT.
dc.contributor.advisorElyza Gustri Wahyuni S.T., M.Cs.
dc.contributor.authorKahfi Yordan, 14523296
dc.date.accessioned2018-12-05T02:42:08Z
dc.date.available2018-12-05T02:42:08Z
dc.date.issued2018-10-04
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11893
dc.description.abstractPermasalahan dalam sehari-hari dibidang keluarga meliputi banyak hal salah satunya keharmonisan rumah tangga, keharmonisan rumah tangga terciptakan apabila dalam berkeluarga memiliki hubungan erat dan keseimbangan dalam tiap hal, contohnya dalam faktor ekonomi, faktor sosial, faktor psikis, faktor jasmani maupun rohani. Jika dari faktor-faktor tersebut terpenuhi, tidak dipungkiri bahwa terciptalah keharmonisan dalam berumah tangga. Apabila seiring banyaknya masalah maka mengakibatkan dampak buruk terhadap keharmonisan rumah tangga yaitu kecemasan yang berlebihan, Jika kasusnya sudah berat akan mengakibatkan depresi yang menyangkut dengan potensi bunuh diri. Kasus - kasus seperti ini harus ditangani sehingga tidak terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan berkeluarga. Hal ini bisa ditindak lanjuti dengan melakukan menganalisis dan menentukan tingkat profil klien yang mana klien mengisi kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale dan Suicide in Bipolar Disorder. Melakukan diagnosis dapat ditentukan dengan mengunakan metode Relasi Preferensi Fuzzy, metode ini dapat digunakan dikarenakan memudahkan para psikolog secara berkelompok untuk menentukan bobot nilai diagnosis klien. Setiap pertanyaan kuesioner akan diberikan nilai bobot yang selanjutnya digunakan sebagai bobot threshold untuk dicocokkan dengan kuesioner klien. Setelah itu, tingkat profil klien dapat diketahui. Oleh karena itu, Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Profil Klien dengan Relasi Preferensi Fuzzy ini merupakan solusi yang bagus bagi pihak yang sudah berkeluarga untuk mengetahui tingkat profil klien diri, sekaligus mengetahui gejala apa saja yang dapat menjadi pemicu timbulnya kecemasan atau depresi. Hasil yang diberikan dari salah satu penguji bahwa klien mengisi kuesioner dengan memiliki nilai kuesioner sebesar skor 9, setelah dianalisis dengan metode relasi preferensi fuzzy dapat diketahui bahwa ia memiliki tingkat kecemasan 22.5% yang artinya klien memiliki kecemasan rendah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRelasi Preferensi Fuzzyen_US
dc.subjectTaylor Manifest Anxiety Scaleen_US
dc.subjectSuicide in Bipolar Disorderen_US
dc.subjectthresholden_US
dc.titleSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PROFIL KLIEN MENGGUNAKAN RELASI PREFERENSI FUZZYen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record