dc.description.abstract | Budidaya udang Vannamei di Desa Poncosari, Srandakan, Bantul mengalami penurunan
produktivitas hasil panen setelah 10 kali siklus panen sehingga menyebabkan penurunan
penghasilan para petani tambak. Hal ini dipengaruhi oleh kualitas air tambak yang buruk baik yang
disebabkan oleh pengelolaan lahan tambak maupun yang dipengaruhi kondisi lingkungan pesisir
secara umum. Program pengabdian masyarakat melalui IbM (Iptek bagi Masyarakat) Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) dilaksanakan untuk
mencoba menjawab permasalahan tersebut melalui manajemen kontrol kualitas air tambak.
Pengelolaan kualitas air tambak ini dilakukan melalui kontrol kualitas air tambaknya itu sendiri
serta pengelolaan lingkungan pesisir secara umum. Program pengabdian masyarakat ini juga
mencakup upaya pengolahan produk hasil tambak untuk meningkatkan nilai jualnya di pasaran.
Oleh karena itu, program pengabdian ini secara umum meliputi empat aspek yaitu sumber daya
manusia, penerapan teknologi, peningkatan ekonomi dan peningkatan kondisi lingkungan kawasan
pesisir. Aspek sumber daya manusia dikelola melalui sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya manajemen kontrol kualitas air tambak. Pada aspek
penerapan teknologi, petambak diberikan pelatihan tentang cara menentukan kualitas air tambak
berdasarkan parameter pH, suhu dan kecerahan air kolam. Dalam penentuan kualitas air tambak
tersebut, masyarakat diberi pelatihan tentang cara menggunakan pH meter, secchi disk dan
termometer. Masyarakat juga diberi pengarahan tentang hubungan dari masing-masing parameter
terhadap kualitas air tambak dan apa yang harus dilakukan untuk berbagai hasil pengukuran. Pada
aspek peningkatan ekonomi, masyarakat diberikan pelatihan tentang pengemasan udang Vannamei
dengan vacuum sealer untuk memperpanjang waktu simpan serta meningkatkan harga jual produk
udang di pasaran. Untuk peningkatan kondisi lingkungan kawasan pesisir, program IbM
memberikan pelatihan pengelolaan sampah serta pembuatan pupuk organik cair (POC) yang juga
dapat diaplikasikan di tambak. Selain itu, program ini juga mengajak masyarakat melakukan
penanaman tanaman Cemara Laut yang berfungsi menjadi penangguh angin dan penambah jalur
hijau untuk kelestarian lingkungan pesisir. | en_US |