dc.description.abstract | Prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar
2,4‰. Hasil Riset Kesehatan Dasar DIY tahun 2013, kasus kanker tertinggi adalah kabupaten
Sleman (6,1‰). Penyakit kanker dapat menyerang semua umur. Hampir semua kelompok umur
penduduk memiliki prevalensi penyakit kanker yang cukup tinggi. Prevalensi 15-24 tahun sebesar
0,6 ‰, tidak dapat kita abaikan karena pencegahan penyakit kanker harus dimulai sedini mungkin.
Deteksi dini kanker payudara sampai saat ini masih dilakukan pada kelompok sasaran perempuan
20 tahun ke atas dan prioritas program deteksi dini di Indonesia pada perempuan usia 30-50 tahun
dengan target 50% perempuan sampai tahun 2019. Sampai saat ini, program pendidikan kesehatan
pada usia remaja masih menekankan pada perilaku hidup bersih dan sehat serta mencegah perilaku
berisiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kanker payudara
dengan perilaku periksa payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri. Metode penelitian ini
adalah survei dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 62 orang siswi kelas XI dengan
teknik total sampling. Analisis data menggunakan chi-square test. Hasil penelitian ini
menunjukkan 64,5% remaja putri memiliki pengetahuan cukup, 87,1% tidak melakukan SADARI
dalam 2 bulan terakhir. Tidak ada hubungan antara pengetahuan kanker payudara dengan perilaku
SADARI dengan p-value 0,458. | en_US |