Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Fatimah
dc.contributor.authorErnawati, Evy
dc.date.accessioned2018-11-06T02:01:28Z
dc.date.available2018-11-06T02:01:28Z
dc.date.issued2017-11-22
dc.identifier.isbn978-602-450-211-9
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11513
dc.description.abstractMasalah kesehatan masyarakat secara umum di Negara berkembang termasuk di Indonesia adalah kekurangan mikronutrien, terutama untuk bayi dan anak dalam dua tahun pertama kehidupan, (Eichler et al, 2012). Menurut Mathews & Manderson (1980) Gizi yang ditemukan pada bayi di Negara Vietnam ibu pada bayi tersebut memberikan makanan padat lebih awal hal ini disebabkan karena praktek pemberian makanan pada bayi secara tradisional disebabkan perempuan di Negara Vietnam kebanyakan peremuan imigran. Perempuan imigran menyusu pada bayinya lebih jarang dan memperkenalkan makanan instant pada bayinya. Paradigma pertama 1000 hari kehidupan merupakan periode dari konsepsi dan member kesempatan dalam menyelamatkan kehidupan dan amsa depan anak. Asi dianjurkan sebagai salah satu sumber eksklusif gizi dalam 6 bulan pertama. (Solomons dan Vossenaar,2013). Di Desa Pandes terdapat 140 baduta (bayi di bawah dua tahun), waktu dikumpulkan semua baduta ada 107 baduta yang hadir dari 140 baduta . Dari yang hadir, ada 19 bayi yang pendek menurut antropometri WHO. Satu bayi usia 20 bulan mengalami gizi buruk karena beratnya hanya 7,1 kg. Kurang gizi diduga disebabkan kurangnya pemahaman orang tua makanan bergizi yang tepat atau pengaruh iklan. Mereka ingin memutus siklus gizi buruk yang menyebabkan anak pendek (stunting). Tujuan umum penelitian ini untuk Mengetahui hubungan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA) terhadap Status Gizi Baduta di Desa Pandes Wedi Kabupaten Klaten. Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai hubungan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA) terhadap Status Gizi Baduta di Desa Pandes Wedi Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan True Expremintal. Tekhnik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kausal-perbandingan adalah 30 subjek per group dari Ibu yang mempunyai Baduta di Desa Pandes Wedi Kabupaten Klaten Jawa Tengah yang sudah mendapatkan pelatihan PMBA. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan statistik non parametrik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Sperman rank (rho) disebabkan data tidak bersistribusi secara normal. Hasil penelitian hubungan tingkat pengetahuan dengan status gizi baduta adalah tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan status gizi baduta dengan nilai p = 0,272. Hubungan sikap dengan status gizi baduta adalah tidak terdapat hubungan dengan nilai p = 0,062. Hubungan berat badan dengan status gizi baduta adalah terdapat hubungan antara berat badan bayi terhadap status gizi baduta dengan nilai p = 0,003. Hubungan panjang badan dengan status gizi baduta adalah terdapat hubungan antara panjang badan dengan status gizi baduta dengan nilai p = 0,0038. Hubungan tingkat pengetahuan dengan berat badan baduta adalah tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan berat badan baduta denagn nilai p = 0,305. Hubungan tingkat pengetahuan dengan panjang badan baduta adalah tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan panjang badan baduta denagn nilai p = 0,0067. Hubungan sikap dengan berat badan anak adalah terdapat hubungan sikap terhadap berat badan baduta dengan nilai p = 0,0003.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectPemberdayaan Masyarakat, Pelatihan, Pemberian Makan Pada Bayi dan Anak, Status Gizi Badutaen_US
dc.titleHUBUNGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) TERHADAP STATUS GIZI BAYI DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI DESA PANDES WEDI KABUPATEN KLATENen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record