Pengaruh Penggunaan Serbuk Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri T.et. B.) dan Alcasit terhadap Karakteristik Beton
Abstract
Rekayasa penggunaan bahan bangunan altematif dengan pemanfaatan limbah industri hutan sebagai bahan tambah dalam campuran beton, perlu digalakkan untuk mendapatkan bahan bangunan yang ekonomis tetapi masih memenuhi syarat-syarat teknis dan kesehatan. Penyediaan bahan bangunan altematif ini diharapkan memberikan keunggulan-keunggulan dibanding bahanbahan bangunan konvensional, misalnya lebih tahan cuaca, lebih ringan dan harga relatif murah, sehingga dapat menghasilkan bangunan-bangunan yang berkualitas, serta mudah dijangkau oleh semua tingkat ekonomi masyarakat. Hal ini juga sekaligus memberikan dampak positif dalam penanganan limbah industri hutan terutama industri rumah tangga seperti serbuk kayu ulin hasil ketaman yang belurn dikelolah secara efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk kayu ulin hasil ketaman sebagai substitusi pasir dan alcasU terhadap kuat tekan, berat volume-beton dan kuat tarik beton.
Dalam penelitian ini dibuat benda uji silinder beton berukuran tinggi (H) = 300 mm dan diameter (0) = 150 mm dengan penggunaan bahan tambah serbuk kayu ulin dan alcasit dalam campuran beton. Volume serbuk kayu ulin sebagai substitusi pasir di dalam adukan adalah 0 %, 5 %, 10 %, 15 % dan 20 % terhadap volume pasir, sedangkan alcasit yang digunakan sebagai tambahan campuran semen sebesar 0,2 % terhadap volume semen. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode uji tekan dan uji belah silinder. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada benda uji beton umur 7 hari dan 28 hari, sedangkan pengujian kuat tarik beton dilakukan pada benda uji beton umur 28 hari.
Dari hasil pengujian beton umur 7 hari pada benda uji BN-0 diperoleh f'c= 22,44 MPa, Ec=8305 MPa, BNA-0 diperoleh f'c=21,87 MPa, Ec=10261 MPa, BSKUA-5 diperoleh f'c=15,18 MPa, Ec=7577 MP~, BSKUA-10 diperoleh f'c=14,02 MPa, Ec=6408 MPa, BSKUA-15 diperoleh f' c=11,79 MPa, Ec=5007 MPa, BSKUA-20 diperoleh f'c= 10,69 MPa, Ec=3451 MPa, sedangkan pada beton umur 28 hari pada BN-0 diperoleh f'c= 25,65 Mpa, Ec=10782 MPa, f'ct=2,839 MPa, BNA-0 diperoleh f'c=23,37 MPa, Ec=11992 MPa, f'ct=2,787 MPa, BSKUA-5 diperolch f' c=21 ,34 MPa, Ec=l1 109 MPa, f'ct=2,631 MPa, BSKUA-10 diperoleh f'c=19,37 MPa, Ec=9311 MPa, f'ct=2,494 MPa, BSKUA-15 diperoleh f c=18,46 MPa, Ec-8535 MPa, f ct=2,1'13 MPa, BSKUA-20 diperoleh f c=16,58 MPa, Ec=6074 MPa, f'c=1,811 MPa.
Berdasarkan hasil pengujian beton dan analisis regresi, didapatkan bahwa serbuk kayu ulin dan alcasit yang digunakan sebagai bahan tambah dalam campuran beton secara umum memberikan pengaruh besar terhadap penurunan berat volume-beton, kuat tekan beton, modulus elastisitas dan kuat tarik beton, seiring dengan peningkatan variasi persentase serbuk kayu ulin dalam beton.
Collections
- Civil Engineering [4205]