dc.description.abstract | Instagram menjadi sebuah terobosan baru dalam dunia teknologi saat ini.
Aplikasi sistem berbasis android tersebut memiliki berbagai fitur yang dapat
digunakan dalam mempermudah akses bersosial media, salah satunya adalah
melalui fitur hashtag. Hashtag menjadi sebuat fitur yang mempermudah
pengguna termasuk dalam dunia bisnis melalui sosial media. Hal tersebut
memudahkan penjual ataupun pembeli dalam mengelompokan kata kunci dalam
pencarian produk yang dibutuhkan. Munculnya fenomena tersebut menjadi
keresahan penulis untuk mengangkat penelitian yang menguji seberapa pengaruh
iklan online melalui hashtag halal terhadap keputusan membeli dengan dihadirkan
variabel moderasi e-word of mouth.
Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran melalui metode uji
pengaruh dengan variabel menghadirkan variabel moderasi. Dimana hashtag halal
berperan sebagai variabel independen, keputusan membeli sebagai variabel
dependen dan e-word of mouth sebagai variabel moderasi. Pendekatan yang
digunakan adalah normatif sosiologis dengan pengujian moderating regresion
analysis menggunakan alat bantu pengukuran berupa SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hashtag halal berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan membeli dengan t sebesar 1,994 dengan
kefisien 0,049. Namun variabel electronic word of mouth tidak berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan membeli dengan signifikansi t sebesar 0,110
dengan koefisien 0,913. Begitu pula setelah terjadi moderasi justru ditemukan
hasil bahwa electronic word of mouth justru memperlemah pengaruh hashtag
halal terhadap keputusan membeli dengan signifikansi t sebesar 1,204 dengan
koefisien 0,232. | en_US |