Show simple item record

dc.contributor.advisorIfa Puspasari, S.T., M.Eng., Ph.D
dc.contributor.advisorAsmanto Subagyo, Ir., M.Sc
dc.contributor.authorAdam Sulistyo N, 14521315
dc.date.accessioned2018-10-15T01:43:54Z
dc.date.available2018-10-15T01:43:54Z
dc.date.issued2018-10-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11204
dc.description.abstractAsam akrilat merupakan bahan kimia intermediate yang banyak digunakan dalam proses produksi ester akrilat dan resin yang kemudian dipolimerisasi sehingga menjadi cat, pelapis, tekstil, perekat, polis, dan plastik. Berdasarkan dari fungsinya tersebut, permintaan global untuk asam akrilat diperkirakan meningkat 4,5% per tahun dengan didorong oleh pertumbuhan Super Absorbent Polymer (SAP) sebesar 5,5% per tahun dan ester akrilat sebesar 4% per tahun selama 2016 – 2021. Indonesia masih mengandalkan produk impor untuk mencukupi kebutuhan konsumsi asam akrilat dalam negeri. Hal ini dikarenakan sampai sekarang hanya ada satu pabrik asam akrilat di dalam negeri yaitu PT. Nippon Shokubai yang berkapasitas 140.000 ton per tahun. Sehingga pendirian pabrik asam akrilat di Indonesia dapat dikatakan memberikan prospek yang sangat baik guna mencukupi kebutuhan domestik dan mancanegara. Pabrik asam akrilat direncanakan didirikan di Cilegon, Banten. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun dengan kapasitas 150.000 ton/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan adalah propilen sebanyak 92.217 ton/tahun dan udara 137.304 ton/tahun. Pada proses produksinya digunakan proses Propylene Oxidation Route. Pada proses tersebut dibagi menjadi dua bagian dalam produksinya, bagian pertama digunakan untuk mengkonversi propilen menjadi akrolein pada kondisi operasi 330°C dan tekanan 4,9 atm yang menghasilkan konversi sebesar 97,50%. Sedangkan bagian kedua digunakan untuk mengkonversi akrolein menjadi asam akrilat pada kondisi operasi 300°C dan tekanan 4,9 atm yang menghasilkan konversi sebesar 98,3%. Dalam menunjang proses produksinya, diperlukan air untuk proses utilitas sebesar 3.700.122,1105 kg/jam dan 1320 kWh tenaga listrik yang disediakan oleh PLN dan juga perlu generator sebagai cadangan. Sebuah parameter kelayakan pendirian pabrik menggunakan analisis ekonomi dengan modal total investasi yang terdiri dari Penanaman Modal Tetap sebesar Rp 772.336.807.445 dan Modal Kerja sebesar Rp 490.400.724.931. Total Biaya Rp 3.132.263.684.282 dan Penjualan Tahunan Rp 4.339.035.631.881 sehingga didapatkan keuntungan sebelum pajak Rp 404.519.162.076 dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 194.169.197.796. Sebuah penghitungan parameter setelah pajak adalah persentase Return On Investment (ROI) 25,14%, Pay Out Time (POT) setelah pajak sebesar 3,02 tahun, Discounted Cash Flow (DCF) 21,97%, Break Event Point (BEP) 53,3%, sedangkan Shut Down Point (SDP) 44,38%. Dari analisis di atas menunjukkan hasil yang layak, sehingga dapat disimpulkan pabrik ini menarik dan tepat untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectasam akrilaten_US
dc.subjectpropilenen_US
dc.subjectudaraen_US
dc.titlePERANCANGAN PABRIK ASAM AKRILAT DARI PROPILEN DAN UDARA DENGAN KAPASITAS 150.000 TON/TAHUNen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record