| dc.description.abstract | Latar Belakang: Mentega putih merupakan diet tinggi lemak yang dapat digunakan sebagai induksi hiperkolesterolemia. Kondisi hiperkolesterolemia dapat meningkatkan jumlah lipid yang disimpan dan dimetabolisme di dalam hepar. Peningkatan metabolisme lipid berefek terhadap peningkatan peroksidase lipid di hepar. Peroksidase lipid akan menghasilkan produk sekunder yaitu Malondialdehid (MDA).
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian mentega putih terhadap kadar MDA hepar pada tikus Wistar jantan.
Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimental murni menggunakan post test only control group. Sampel yang digunakan adalah hepar lobus kiri tikus jantan Wistar sebanyak 24 buah. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok percobaan, yaitu : kelompok kontrol negatif (K-) yang diberi diet standar, kontrol positif (K+) yang diberi diet tinggi lemak standar, perlakuan 1 (P1) dengan dosis mentega putih 1:5, dan perlakuan 2 (P2) dengan dosis mentega putih 1:10. Perlakuan diberikan selama 6 minggu dengan sonde lambung. Pengukuran kadar MDA hepar menggunakan metode thiobarbituric acid reacting substances (TBARS). Hasil yang didapat diuji menggunakan software statistika. Hasil tersebut dianalisis menggunakan uji one way ANOVA, dilanjutkan dengan uji post hoc Bonferroni.
Hasil: Dari hasil percobaan didapatkan hasil rerata kadar MDA hepar K- sebesar 1,33±0,079 nmol/g, K+ sebesar 7,45±0,288 nmol/g, P1 sebesar 5,23±0,375 nmol/g, dan P2 sebesar 3,67±0,387 nmol/g. Kadar MDA hepar dari yang tertinggi sampai terendah adalah K+>P1>P2>K-. Hasil uji one way ANOVA didapatkan nilai p= 0,000. Dilanjutkan dengan uji post hoc Bonferroni didapatkan nilai p= 0,000 pada semua kelompok perlakuan.
Kesimpulan: Mentega putih dapat mempengaruhi kadar MDA hepar pada tikus Wistar jantan. Pengaruh tersebut berupa peningkatan kadar MDA hepar. | en_US |
