| dc.description.abstract | Glukosa termasuk dalam kelompok monosakarida dengan rumus kimia C6H12O. Dalam industri makanan, sirup glukosa biasanya digunakan sebagai penyedap rasa, pembuatan monosodium glutamat, Caramels, Jelies, Pastilles, Maltodextrins, Coffee whitener, dessert powders dan lain-lain. Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka direncanakan berdiri di Lampung Tengah, Lampung dan beroperasi selama 330 hari dalam setahun dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun. Pabrik ini membutuhkan bahan baku tepung tapioka sebesar 109.553 ton/tahun. Proses utama di dalam pabrik ini adalah proses hidrolisis enzimatis Tepung Tapioka menjadi Sirup Glukosa, didukung oleh Enzim α-amilase dan Enzim Glukoamilase. Secara umum, tahapan dalam produksi sirup glukosa adalah liquifikasi dan sakarifikasi. Proses liquifikasi menggunakan Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan kondisi operasi suhu 95 0C dan tekanan 1 atm yang dilengkapi jaket pendingin, sedangkan proses sakarifikasi menggunakan reaktor batch dengan kondisi operasi suhu 60 0C dan tekanan 1 atm yang dilengkapi koil pendingin. Sebagai unit pendukung berupa unit utilitas menyediakan steam sebanyak 21642,1850 kg/jam, kebutuhan listrik sebanyak 1677,5832 kVA, dan air sebanyak 423512,9725 kg/jam. Evaluasi ekonomi menghitung modal tetap yang dibutuhkan sebesar $ 81,296,961. Working capital yang dibutuhkan adalah sebesar $ 38,909,486. Dari hasil studi kelayakan bisa diperoleh hasil untuk ROI before tax 28,13 % dan ROI after tax 14,63 %. POT before tax sebesar 2,62 tahun dan POT after tax 4,06 tahun. BEP berada pada titik 43,65 % dan Shut Down Point berada pada titik 17,60%.Untuk DCFRR sendiri diperoleh nilai sebesar 18,08%. Secara keseluruhan dari hasil tersebut, pabrik ini disebut menarik untuk dibangun dan layak untuk dikaji ulang. | en_US |
