Show simple item record

dc.contributor.authorSetyaningtyas, Nur
dc.date.accessioned2016-11-17T06:58:14Z
dc.date.available2016-11-17T06:58:14Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1111
dc.description.abstractDunia Mode di Indonesia senantiasa berubah, ini semua karena adanya aspek-aspek kehidupan masyarakat yang selalu berubah-ubah. Bermacam-macam selera mode pada masyarakat yang senantiasa menuntut kebutuhan akan mode sebanyak-banyaknya dan perkembangan mode, membuat semua lapisan golongan masyarakat ,baik masyarakat taraf ekonomi tinggi, menengah (sedang), maupun ekonomi rendah (lemah ), semuanya ingin senantiasa mengikuti perkembangan mode. Jogjakarta sendiri sebagai daerah Istimewa, yang merupakan kota pendidikan serta budaya, secara tidak langsung menjadi pusat interaksi atau kegiatan dari bermacam-macam kalangan masyarakat. Jogjakarta sendiri sering disebut sebagai Indonesia mini, ini dikarenakan Jogjakarta dihuni oleh bermacam-macam suku di Indonesia. Sehingga dapat dengan mudah terjadi pertukaran budaya. Mode sendiri merupakan bagian dari seni berpakaian dan berhias yang termasuk bagian dari sebuah budaya. Jogjakarta sendiri memiliki apresiasi mode yang cukup pesat, terbukti makin maraknya pagelaran mode yang memamerkan hasil-hasil rancangan desainer Jogjakarta. Perubahan mode yang pesat menjadikan perancang-perancang mode Jogjakarta dituntut kemahiran menciptakan busana yang sifatnya kreatif, dinamis, dan orisinil. Disisi lain ada fakta yang tidak bisa dibantah bahwa kreatifitas dan imajinasi ibarat biji yang disebar di tanah gersang, bila tidak mampu dijual merupakan suatu kemunduran dan tidak mendapat keuntungan dalam bisnis adi busana. Maka dari itu dengan dibangunnya rumah mode di Jogjakarta yang fungsinya sebagai wadah pendidikan, informasi, dan retail diharapkan dapat mewadahi perancang-perancang mode Jogjakarta, khususnya perancang-perancang muda Jogjakarta agar lebih yakin dalam berkarya dengan menempuh jalur resmi, yaitu pendidikan. Rumah mode merupakan suatu sarana untuk menggabungkan kultur atau budaya baik dari segi desain pakaian maupun fasad dari rumah mode itu sendiri dan diharapkan nantinya dapat menarik minat masyarakat, sehingga promosi hasil karya perancang dapat dijual pada masyarakat. Hal tersebut salah satunya dengan performance dari bangunan yang menarik, yaitu bangunan yang merupakan penggabungan antara kultur budaya Jawa, khususnya Jogjakarta dan element-element Hi-Tech.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectRumah Modeen_US
dc.subjectYogyakartaen_US
dc.subjectsebagai Wadahen_US
dc.subjectPendidikanen_US
dc.subjectInformasien_US
dc.subjectPromosi dan Retailen_US
dc.titleRumah Mode di Yogyakarta sebagai Wadah Pendidikan, Informasi, Promosi dan Retailen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record