Show simple item record

dc.contributor.authorPribadi, Luwis Rianingrum
dc.date.accessioned2016-11-16T01:56:01Z
dc.date.available2016-11-16T01:56:01Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1081
dc.description.abstractMasalah pencemaran lingkungan menunjukkan gejala yang sangat serius, khususnya masalah pencemaran air. Agar air limbah domestik yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari tidak mencemari lingkungan, maka limbah domestik dialirkan pada Instalasi Pengolahan Air Kotor Bojongsoang. Penelitian dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Kotor Bojongsoang Bandung Jawa Barat. Instalasi Pengolahan Air Kotor Bojongsoang didesain dengan kapasitas 80.835 m3/hari, efisiensi penyisihan BOD diharapkan sebesar 60-65 %. Sejak awal operasi, debit influen IPAL berkisar 14.000 -20.000 m3/hari atau 17-25 % dari debit desain. Kecilnya debit meningkatkan waktu detensi air buangan pada kolam pengolahan dan secara teoritis meningkatkan efisiensi penyisihan beban organik hingga mencapai 90%. Parameter indikator pencemar di dalam air yang disebabkan oleh limbah organik adalah BOD dan COD. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel dengan melakukan sampling pada beberapa titik pada kolam, dengan jarak masing-masing 250 m dan titik inlet-outlet. Pengambilan sampel pada inlet-outlet dilakukan untuk mengetahui efisiensi dari penurunan kadar BOD dan COD kolam fakultatif. Pengambilan sampel pada keempat titik dilakukan pada permukaan, tengah dan dasar kolam untuk mengetahui kadar DO. Pengambilan sampel dilakukan dengan perulangan 3 kali, dilakukan selama 3 minggu. Dari hasil penelitian, didapat kadar BOD rata-rata pada Inlet adalah 73,27 mg/L dan BOD rata-rata pada Outlet adalah 33,63 mg/L. Dalam hal ini efisiensi penurunan BOD sebesar 54 % atau mendekati kriteria desain awal kolam fakultatif 2B (60-65 %). Kadar COD pada Inlet adalah 134,07 mg/L dan pada Outlet sebesar 64,30 mg/L, dalam hal ini kadar penurunan kadar COD adalah sebesar 54% masuk dalam kriteria desain awal (50%) kadar rata-rata DO pada Inlet 8,34 mg/L dan pada Outlet sebesar 7,00 mg/L. Adanya penurunan kadar DO di Outlet diakibatkan berkurangnya aktivitas algae dalam memproduksi oksigen pada daerah Outlet. Kadar DO pada zone aerob yaitu 7,84 mg/L lebih besar dari kadar DO pada zone anaerob yaitu 1,83 mg/L, hal ini disebabkan sinar matahari yang jatuh pada zone aerob (atas) lebih besar daripada zone anaerob (bawah).en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectEvaluasi Kinerjaen_US
dc.subjectKolam Fakultatif 2Ben_US
dc.subjectMenurunkan Kadar BOD & CODen_US
dc.subjectInstalasi Pengolahan Air Kotoren_US
dc.subjectBojongsoangen_US
dc.subjectBandungen_US
dc.subjectIPAL Bojongsoangen_US
dc.subjectPenurunan BOD dan CODen_US
dc.subjectZone Aeroben_US
dc.subjectZone Fakultatifen_US
dc.subjectZone Anaeroben_US
dc.titleEvaluasi Kinerja Kolam Fakultatif 2B dalam Menurunkan Kadar BOD & COD pada Instalasi Pengolahan Air Kotor Bojongsoang Bandungen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record