dc.contributor.advisor | Irawan Jati, S.IP.,M.Hum.,M.S.S | |
dc.contributor.author | ELYANA ADE PERTIWI, 14323047 | |
dc.date.accessioned | 2018-09-21T02:49:28Z | |
dc.date.available | 2018-09-21T02:49:28Z | |
dc.date.issued | 2018-09-10 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/10782 | |
dc.description.abstract | Sikap xenophobia masyarakat Prancis terus meningkat dari tahun 2012 hingga saat ini. Peningkatan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2015 disebabkan oleh arus imigran secara besar-besaran di Eropa. Pemerintah yang menjabat pada kurun waktu tersebut adalah Francois Hollande dan Emmanuel Macron. Kedua presiden telah menetapkan berbagai kebijakan dalam mengurangi sikap xenophobia masyarakat baik dari level domestic hingga internasional. Namun, kebijakan-kebijakan tersebut tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap dinamika xenophobia yang terjadi. Masyarakat justru menentang kebijakan-kebijakan pemerintah terutama yang berkaitan dengan imigran. Melalui Realistic Conflict Theory di sini akan di akan dijabarkan factor-faktor mendasar yang menjadi alasan peningkatan xenophobia masyarakat. Prasangka masyarakat Prancis terbentuk dari peristiwa-peristiwa yang dialami ataupun diketahuan dengan adanya keterlibatan orang asing yang sering menjadi tersangka. Selain itu, nasionalisme masyarakat juga telah terbentuk melalui konstitusi dan nilai-nilai negara Prancis yang tidak mengakui adanya minoritas. | en_US |
dc.publisher | UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | en_US |
dc.subject | Prancis | en_US |
dc.subject | Peningkatan Xenofobia | en_US |
dc.subject | Aksi Xenofobia | en_US |
dc.subject | Kebijakan Pemerintah | en_US |
dc.subject | Realistic Conflict Theory | en_US |
dc.title | ANALISIS MENINGKATNYA FENOMENA XENOFOBIA TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH PRANCIS PADA ERA PEMERINTAHAN FRANCOIS HOLLANDE DAN EMMANUEL MACRON (2012 – 2018) | en_US |
dc.type | Undergraduate Thesis | en_US |