OPTIMASI PEMBANGKIT HYBRID PLN-SOLAR CELL PADA APLIKASI HOME INDUSTRY
Abstract
Rumah pada umumnya menggunakan energi listrik yang berasal dari PLN karena PLN merupakan BUMN utama yang menyuplai listrik . Ketika rumah ingin dijadikan tempat untuk suatu kegiatan industri tentu saja memerlukan listrik yang lebih. Perlunya pembangkit cadangan untuk alternatif apabila PLN sedang mengalami gangguan. Pada penelitian ini menggunakan photovoltaic atau yang lebih dikenal sebagai solar panel sebagai energi cadangan yang berbasis renewable energy. Dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak HOMER untuk mengoptimasi pembangkit khususnya yang bersumber dari energi terbarukan untuk mendapatkan nilai yang paling optimal serta penentuan jumlah dan spesifikasi komponen yang digunakan. Aspek dalam mengoptimasi pada penelitian ini adalah, net present cost (NPC), renewable penetration, dan cost of energy (COE) dari 2 skenario. Pada skenario yang pertama hanya mengandalkan listrik yang berasal dari PLN langsung menuju beban dan pada skenario 2 komponen yang digunakan selain grid dari PLN yaitu photovoltaic, generator, baterai, dan konverter.
Hasil dari penelitian menunjukkan pembangkit hybrid PLN-solar cell yang diperlukan adalah 15 unit photovoltaic, 4 unit baterai dengan total 6,52 kW, dan 1 unit konverter 5 kW. Nilai NPC dari penggunaan energi terbarukan disbanding dengan hanya mengandalkan listrik dari PLN ternyata lebih mahal 5,4% yaitu sebesar Rp. 1.389.326.956 dengan total produksi yang sama yaitu 69.977 kW, tetapi COE pada pembangkit cadangan berkurang sebesar Rp. 231 atau 18 % serta pengeluaran tiap tahunnya juga berkurang sebesar 18%. Pembangkit hybrid PLN-solar cell menghasilkan energi listrik terbarukan sebesar 14% dari keseluruhan energi yang dihasilkan tiap tahunnya.
Collections
- Electric Engineering [782]