Show simple item record

dc.contributor.authorInayah, Vina Fathiyatul
dc.date.accessioned2018-09-07T10:26:19Z
dc.date.available2018-09-07T10:26:19Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/10626
dc.description.abstractLatar Belakang: Clozapin merupakan salah satu antipsikotik generasi kedua yang sering diberikan kepada pasien skizofrenia yang tidak responsif terhadap antipsikotik lainnya. Efek samping hematologik dari clozapin yang paling sering diteliti adalah agranulositisis, sedangkan efeknya terhadap kadar hemoglobin masih jarang diteliti. Clozapin jarang digunakan sebagai obat tunggal dan sering dikombinasikan dengan haloperidol. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan rerata hemoglobin sebelum dan sesudah terapi clozapin kombinasi haloperidol jangka panjang.. Metodologi: Penelitian ini dilakukan di RSJ Grhasia Yogyakarta dengan menggunakan data rekam medis dari 72 pasien. Data yang diambil adalah identitas dan data darah rutin sebelum dan sesudah terapi yang digunakan minimal selama enam bulan. Data dianalisis menggunakan uji paired t test. Hasil: Hasil menunjukkan rerata hemoglobin sebelum terapi adalah 14,558 ± 1,60 g/dL dan rerata hemoglobin setelah mendapatkan terapi adalah 13,744 ± 1,66 g/dL. Dari hasil uji paired t test didapatkan p= 0,000. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata hemoglobin sebelum dan sesudah terapi clozapin kombinasi haloperidol jangka panjang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectrerata hemoglobinen_US
dc.subjectclozapinen_US
dc.subjecthaloperidolen_US
dc.titlePerbedaan Rerata Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Terapi Kombinasi Clozapin dan Haloperidol Jangka Panjang pada Pasien Skizofrenia di RSJ Grhasiaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record