Show simple item record

dc.contributor.authorKurnia, Dadang
dc.date.accessioned2018-09-04T16:46:30Z
dc.date.available2018-09-04T16:46:30Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/10486
dc.description.abstractPenggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai Winongo setiap tahunnya mengalami peningkatan. Meningkatnya penduduk dan berbagai aktifitas manusia secara tidak langsung merubah tata guna lahan yang sebelumnya lahan terbuka menjadi lahan terbangun. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi limpasan air yang terjadi ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Ketidakmampuan lahan untuk menyerap air akibat perubahan fungsi lahan akan berpengaruh pada meningkatnya limpasan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh tata guna lahan tahun 2002, 2007 dan 2013 terhadap debit puncak banjir di Daerah Aliran Sungai Winongo. Analisis variable perubahan tata guna lahan dilakukan melalui teknik pemetaan berbasis interpretasi citra Landsat TM tahun 2002, 2007 dan 2013. Hasilnya adalah peta penggunaan lahan tahun 2002, 2007 dan 2013. Perubahan penggunaan lahan pada tahun-tahun tersebut diinterpretasi melalui teknik overlay dengan bantuan software Arcgis 10.3. Hidrograf satuan diperoleh dari hasil analisis hidrograf satuan sintetis Soil Conservation Service (SCS). Data curah hujan yang didapat berupa curah hujan harian sehingga perlu dilakukan distribusi secara temporal (jam-jaman). Perhitungan hujan harian rancangan terdistribusi menggunakan Alternating Block Method (ABM). Metode Kirpich digunakan untuk menghitung durasi hujan yang dibutuhkan metode (ABM). Hasil dari analisis menunjukkan peningkatan debit banjir yang terjadi di DAS Winongo. Debit puncak banjir rancangan dengan distribusi hujan ABM pada tahun 2002 sebesar 184,642 m3/detik, tahun 2007 sebesar 185,841 m3/detik dan tahun 2013 sebesar 189,530 m3/detik. Nilai Curve Number komposit dari tahun 2002, 2007, dan 2013 didapat sebesar 78,958 ,79,075 , dan 79,431. Nilai CN setiap tahunnya mengalami peningkatan apabila CN sama dengan 100 maka permukaan lahan kedap air.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerubahan tata guna lahanen_US
dc.subjectInterpretasi citra Landsaten_US
dc.subjectDebit puncak banjiren_US
dc.subjectHidrograf satuanen_US
dc.titlePengaruh Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Puncak Banjir DAS Winongo di Selatan Jembatan Kreteken_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record