dc.description.abstract | Sampah tidak akan menjadi masalah apabila dikelola lagi menjadi barang yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, salah satu manfaat dari hal tersebut adalah untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pengepul sampah di wilayah Kabupaten Sleman, mengidentifikasi problematika yang dihadapi dari sistem pengelolaan sampah yang dilakukan pengepul sampah di wilayah Kabupaten Sleman dan mengidentifikasi rencana solusi yang dapat dimanfaatkan dari problematika pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pengepul sampah di wilayah Kabupaten Sleman. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada tugas akhir ini yaitu obsevasi, wawancara dan kuesioner. Secara administratif, Kabupaten Sleman terdiri dri 17 kecamatan, dari hasil penelitian ditemukan 15 lokasi usaha pengepul sampah di wilayah Kabupaten Sleman, dimana 15 lokasi usaha pengepul tersebut ditemukan di 10 Kecamatan, sedangkan untuk 7 kecamatan lainnya setelah dilakukan penelitian langsung di lapangan tidak menemukan pengepul sampah. Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pengepul adalah: pengecekan isi sampah, penimbang, pemilahan lebih detail, pencacahan, pengepakan, penyimpanan di gudang dan berakhir dengan pengiriman ke perusahaan (pabrik) atau pengepul ke-2 (juragan). Dari ketujuh proses tersebut, yang paling jarang dilakukan adalah kegiatan pencacahan. Dikarenakan keterbatasan alat dan modal untuk membeli alat pencacah.Untuk rata-rata jumlah sampah diterima per pengepul yaitu sebanyak 11.085 kg/bulan. Sedangkan untuk total keseluruhan sampah diterima pengepul sebanyak 166.288 kg/bulan. Rata-rata keuntungan total pengepul dari keseluruhan jenis sampah yaitu berkisaran antara Rp. 135.000,- - Rp. 478.800.000,- kg/bulan sampah. | en_US |