dc.description.abstract | Kriminalitas di jaman sekarang ini terus berkembang, bahkan semakin mengkhawatirkan. Bahkan merupakan salah satu isu yang dikhawatirkan setiap negara. Hal ini dikarenakan kriminalitas bisa mengurangi pendapatan devisa negara, dikarenkan berkurangnya jumlah wisatawan. Satu kasus yang diambil adalah Seturan, hal ini karena Seturan merupakan area dengan tingkat kejahatan tertinggi dan pendatang yang banyak.
Berdasarkan beberapa penelitian, penggunaan campuran baik dalam bentuk campuran hunian, fungsi ataupun pencampuran lahan berdampak positif pada pengurangan angka kriminalitas di tingkat urban. Hal ini dikarenakan penggunaan campuran memungkinkan interaksi dan pengawasan yang lebih baik. Maka mix use building menjadi sarana untuk pencegahan kriminalitas akibat konflik sosial.
Mixed use bulding bisa mengatasi kriminalitas di Seturan, tetapi kriminalitas dalam bangunan meningkat. Maka diberi pendekatan CPTED (Crime Prevention Through Environmental Design) pada desain mix-use building agar mencegah kriminalitas di bangunan. Hal itu tetapi menimbulkan kontradiksi, yaitu penggunaan strategi desain dalam pengawasan menimbulkan ketidaknyamanan, strategi dalam akses mengurangi keaktifan, dan strategi dalam pengelolaan mengakibatkan kebutuhan biaya yang mahal. Berdasarkan kontradiksi tersebut dilakukan metode pencarian solusi dengan menggunakan TRIZ (Theory of Inventive Problem Solving).
Tulisan ini membahas tentang model mix-use building yang terdiri dari apartemen, kantor sewa dan pusat perbelanjaan yang mengatasi kriminalitas akibat konflik sosial di Seturan yang juga nyaman, aktif dan efisien dengan teori CPTED dan metode pencarian solusi menggunakan TRIZ. | en_US |