dc.description.abstract | Seiring dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi pada saat ini, jaringan yang menggunakan kabel telah digantikan dengan jaringan nirkabel. Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini. Teknologi ini merupakan teknologi telekomunikasi nirkabel yang di dalam nya terdiri dari sekumpulan node yang memiliki sifat dinamis. Jaringan MANET tidak membutuhkan perangkat seperti base station atau acces point sebagai sarana dalam menyiarkan dan mengirimkan data sehingga tidak memungkiri untuk terjadinya gangguan seperti broadcast storm. Broadcast storm adalah keadaan dimana sebuah jaringan telah penuh dibanjiri oleh paket broadcast yang dikirimkan oleh node-node itu sendiri. Untuk itu dperlukan routing protocol yang memiliki kinerja lebih baik saat gangguan broadcast storm terjadi. Sehingga pada penelitian ini dipilih dua routing protocol dari kelas reaktif yaitu AODV dan DSR sebagai perbandingan saat terjadi gangguan broadcast storm. Skenario yang digunakan berupa fixed dan mobile node, diiringi pertambahan node disetiap skenario dari 30, 40, dan 60 node. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini protokol AODV lebih unggul dari DSR saat terjadinya broadcast storm problem. Hasil throughput yang didapat AODV sebesar 935,192 kbit/s sedangkan pada DSR hanya didapatkan sebesar 743,675 kbit/s, dan delay, hasil yang dikeluarkan pada protokol AODV pada skenario mobile dan fixed node sebesar 3,005 ms sampai 3,491 ms dan pada protokol DSR sebesar 6,774 ms sampai 7,284 ms. Untuk packet loss AODV lebih unggul pada skenario fixed node, sedangkan pada skenario mobile node protokol DSR memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan AODV dengan nilai persentase dari dua skenario yang tidak jauh berbeda. Dari penelitian yang dilakukan, routing protokol AODV memiliki kinerja yang lebih baik saat terjadi gangguan berupa broadcast storm. Mobile node memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan fixed node pada gangguan yang sama. | en_US |