Show simple item record

dc.contributor.advisorIzzati Muhimmah, S.T., M.Sc., Ph.D.
dc.contributor.authorNurul Fatikah Muchlis, 14523293
dc.date.accessioned2018-08-30T10:18:32Z
dc.date.available2018-08-30T10:18:32Z
dc.date.issued2018-08-16
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/10217
dc.description.abstractKulit adalah organ terbesar dari tubuh manusia yang menjadi batas antara diri dengan dunia luar dan mendukung penampilan serta kepribadian seseorang. Hampir setiap orang pernah mengalami permasalahan kulit yang dapat disebabkan oleh alergi, virus, bakteri, daya tahan tubuh yang lemah, hingga kebersihan diri yang kurang terjaga. Salah satu permasalahan kulit wajah yang sering dialami adalah kemerahan. Kemerahan pada kulit dapat disebabkan oleh peningkatan jumlah hemoglobin jenuh, peningkatan diameter atau jumlah sebenarnya dari kapiler kulit, atau kombinasi dari faktor-faktor ini. Permasalahan kulit kemerahan sering dibahas dalam artikel kesehatan dan kecantikan maupun konsultasi online pada situs kesehatan. Kemerahan pada kulit dapat terjadi karena peradangan kemerahan, iritasi kulit, alergi, hingga bakteri. Pemeriksaan secara on site yang dilakukan oleh dokter saat ini mengandalkan visual objek mata dan riwayat penyakit pasien. Terdapat beberapa pasien juga yang enggan untuk berkonsultasi dengan dokter. Sistem deteksi kulit wajah kemerahan memudahkan untuk menganalisis kelainan yang dialami dapat menjadi solusi untuk dunia kesehatan. Deteksi wajah akan mengklasifikasikan pola dengan citra sebagai input dan label dari citra sebagai output, yaitu label wajah dan nonwajah. Kulit wajah yang telah didapatkan akan ditandai bagian kemerahannya oleh sistem. Penelitian ini menggunakan segmentasi HSV dan clustering K-Means untuk segmentasi citra kulit wajah. Hasil segmentasi kulit wajah ini digunakan sebagai input untuk mendeteksi objek kemerahan. Metode Redness merupakan proses utama untuk menyeleksi objek kemerahan pada citra. Kemudian citra yang telah disegmentasi diperbaiki menggunakan Gaussian Filtering. Hasil filtering kemudian diseleksi kembali menggunakan indeks, area, mean intensity RGB, dan mean intensity HSV. Hasil deteksi kemudian diuji dengan menggunakan metode Single Decision Threshold dengan dua orang pakar dari Departemen Kulit dan PT. AVO Skin. Pengujian ini menggunakan menghitung nilai sensitivity, specificity, dan accuracy dengan pakar dari Departemen Kulit dan PT. AVO Skin. Dari department kulit didapatkan sensitivity 54%, specificity 99,1%, dan accuracy 96,2%, sedangkan dari PT. AVO sensitivity 67,4%, specificity 99,1%, dan accuracy 97,7%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectkulit wajahen_US
dc.subjectkemerahanen_US
dc.subjectpengolahan citraen_US
dc.subjectmetode Rednessen_US
dc.titleDETEKSI KEMERAHAN PADA KULIT WAJAH DENGAN TEKNIK PENGOLAHAN CITRAen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record