ANALISIS KOMPOSISI DAN IDENTIFIKASI POTENSI RDF (REFUSE DERIVED FUEL) PADA SAMPAH ZONA 1 TPA PIYUNGAN BANTUL DENGAN ANALISIS PROXIMATE DAN NILAI KALOR

Abstract

TPA Piyungan Bantul telah beroperasi dari tahun 1995 dan telah habis masa pakainya pada tahun 2015, namun masih digunakan dengan mengoptimalkan zona 1. Agar TPA Piyungan dapat beroperasi secara berkelanjutan, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan landfill mining. Pemanfaatan yang dapat dilakukan pada sampah hasil landfill mining adalah dengan mengolahnya menjadi bahan baku energi terbarukan salah satunya yaitu refuse derived fuel (RDF). Untuk mengetahui potensi bahan baku RDF yang terdapat pada sampah perkotaan perlu dilakukannya analisis komposisi sampah, dan analisis karakteristik sampah. Analisis komposisi dilakukan dengan mengacu pada SNI 19-3964-1994, sedangkan untuk analisis karakteristik sampah dapat dilakukan dengan analisis proksimate dengan mengacu pada SNI 03-1971-1990 untuk kadar air, ASTM E 897-88 untuk kadar volatile dan ASTM E 830-97 untuk kadar abu dan analisis nilai kalor mengacu pada perhitungan model matematika dan ASTM D5865. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, komposisi sampah di zona 1 TPA Piyungan berpotensi dimanfaatkan menjadi bahan baku RDF dengan komposisi sampah mudah terbakar tertinggi terdapat pada kedalaman 0-4 meter sebesar 38,6%. Namun untuk karakteristik fisiknya, sampah zona 1 TPA Piyungan belum berpotensi menjadi bahan baku RDF dikarenakan energi yang dihasilkan sangat kecil. Hal tersebut dikarenakan sampel sampah yang memenuhi standar kualitas RDF dengan kadar air dibawah 30% adalah hanya kedalaman 0-4 meter titik 1 dan titik 2, kedalaman 5-8 meter titik 1 dan titik 2 dan kedalaman 9-12 meter titik 1. Sedangkan untuk kadar volatile dan kadar abu belum ada sampel sampah yang dapat memenuhi standar kualitas RDF.