Islamic Education
http://hdl.handle.net/123456789/33
2024-03-28T15:24:10ZMetode Menghafal Al-Qur’an di Sdit Salsabila 2 Klaseman, Ngaglik, Sleman
http://hdl.handle.net/123456789/48610
Metode Menghafal Al-Qur’an di Sdit Salsabila 2 Klaseman, Ngaglik, Sleman
Faqih, Mohammad Agil Al Munawar
Latar belakang penelitian ini adalah kita selalu dituntut untuk
memelihara dan menjaga Al-Qur’an salah satunya dengan menghafalkannya.
Di era yang sudah modern ini, dengan percampuran budaya yang dapat kita
saksikan dan diiringi dengan majunya dunia ilmu pengetahuan maka
diperlukan motode atau cara menghafal yang unik untuk menarik minat anak-
anak dalam menghafalkan Al-Qur’an. Penulis mencatat ada beberapa metode
dalam menghafalkan Al-Qur’an di SDIT Salsabila 2 Klaseman. Yang menjadi
permasalahan penelitian ini adalah metode apa yang digunakan dalam
menghafalkan Al-Qur’an di SDIT Salsabila 2 Klaseman, bagaimana
keberhasilan penerapan metode menghafalkan Al-Qur’an tersebut kemudian
apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan metode menghafal
Al-Qur’an di SDIT Salsabila 2 Klaseman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar
SDIT Salsabila 2 Klaseman. Subjek penelitian ini adalah ketua program
tahfidz. Guru tahfidz yang berjumlah 3 orang, dan peserta didik yang
berjumlah 4 orang. Objek penelitian ini yaitu metode menghafal Al-Qur’an.
Teknik yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian yaitu
menggunakan teknik Purposive. untuk pengumpulan data peneliti melakukan
pengamatan (observasi), wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan cara kondensi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode yang
digunakan SDIT Salsabila 2 Klaseman dalam menghafal Al-Qur’an yaitu: )1(
Metode Kitabah. (2) Metode Wahdah. (3) Sorogan. (4) Muraja’ah.
Sedangkan hasil yang dicapai SDIT Salsabila 2 Klaseman dalam menerapkan
metode tersebut yaitu dapat memperoleh kejuaran dalam perlombaan tahfidz
di tingkat Internal Yayasan Salsabila skala nasional, tingkatkecamatan,
tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi. Adapun faktor-faktor yang menjadi
pendukung pelaksanaan metode dalam menghafalkan Al-Qur’an di SDIT
Salsabila 2 Klaseman yaitu faktor dari yayasan, faktor dari guru, faktor dari
wali murid, faktor lingkungan, faktor motivasi siswa sedangkan faktor
penghambat dalam pelaksaan metode tersebut yaitu dalam diri siswa secara
psikis seperti malas-malasan, ingin bermain terus, dan adanya tingkat
kecerdasan yang berbeda.
2023-01-01T00:00:00ZPengembangan Karakter Islami Peserta Didik MAN 4 Sleman Yogyakarta
http://hdl.handle.net/123456789/48065
Pengembangan Karakter Islami Peserta Didik MAN 4 Sleman Yogyakarta
Zhafirah, Kahla Rafa
Karakter adalah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan
tindakan seorang individu. Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang
mengembangkan dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka
memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-niai
tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara
yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Permasalahan yang terjadi di
MAN 4 Sleman ialah masih banyak peserta didik yang menunjukkan karakter atau
sikap kurang baik. Mensikapi hal itu, MAN 4 Sleman khususnya guru-guru
pelajaran agama mengajarkan dan memberikan langsung kebiasaan-kebiasaan
melalui perilaku yang kemudian dicontoh oleh peserta didik. Penelitian ini
bertujuan untuk 1. Mengetahui bagaimana metode guru pada peserta didik dalam
pengembangan karakter peserta didik, 2. Mengetahui kendala apa saja yang
dihadapi dalam upaya pengembangan karakter islami di MAN 4 Sleman, 3.
Mengetahui solusi apa yang dihadirkan dan menjadi inovasi guru – guru dalam
pengembangan karakter islami di MAN 4 Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang
digunakan yaitu studi kasus, yaitu dimana untuk mempelajari, menerangkan atau
menginterpretasi suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya
intervensi dari pihak luar. Bahwa studi ini berusaha untuk menyoroti suatu
keputusan atau seperangkat keputusan dan mengapa keputusan tersebut diambil
bagaimana pelaksanaannya dan apakah hasilnya. Subjek penelitian ini adalah
Kepala sekolah dan guru – guru agama MAN 4 Sleman. Objek penelitian ini
berupa pengembangan karakter islami. Selanjutnya teknik pengumpulan data
meliputi tahapan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis
data dari reduksi data yang merangkum, pemilihan, pemfokusan dilanjutkan
dengan penyajian data, analisis dta serta di akhir penarikan kesimplan dan
verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan karakter islami
peserta didik di MAN 4 Sleman bahwa pengembangan karakter yang baik untuk
peserta didik tak hanya dari perilaku guru – guru agama, melainkan integritasnya
suatu materi pembelajaran agama di kelas berupa Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI), Aqidah Akhlak, Tafsir Qur’an, Ushul Fiqh, dan Tahfidz. Dengan adanya
kerjasama antar guru agama maupun guru lainnya dapat tercapainya tujuan dari
pengembangan karakter islami di MAN 4 Sleman.
2023-01-01T00:00:00ZNilai-nilai Pendidikan Islam dan Dakwah Dalam Film Sang Pencerah Karya Hanung Bramantyo
http://hdl.handle.net/123456789/48058
Nilai-nilai Pendidikan Islam dan Dakwah Dalam Film Sang Pencerah Karya Hanung Bramantyo
Wahyudin, Muhammad Fikrul
Pendidikan adalah proses yang melibatkan transfer pengetahuan, nilai-nilai,
dan keterampilan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sumber pendidikan
dapat berasal dari berbagai media, termasuk buku, guru, pengalaman langsung, dan
bahkan media visual seperti film. Dalam konteks film, pendidikan seringkali
disampaikan melalui narasi, karakter, dialog, dan pesan yang terkandung dalam
cerita. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami nilai-nilai pendidikan Islam dan
nilai dakwah yang tersirat dalam film Sang Pencerah yang disutradarai oleh Hanung
Bramantyo. Film ini mengisahkan perjalanan hidup Ahmad Dahlan, pendiri
Muhammadiyah, dan perannya dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konten film, di mana
peneliti mengidentifikasi dan menganalisis berbagai adegan, dialog, serta pesan-
pesan visual yang menggambarkan nilai-nilai pendidikan Islam dan dakwah dalam
film ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Sang Pencerah
mengkomunikasikan sejumlah nilai-nilai pendidikan Islam, seperti nilai toleransi
antar agama, nilai-nilai akhlak, dan pentingnya pendidikan dalam membentuk
karakter individu. Selain itu, film ini juga menggambarkan beragam metode
dakwah yang digunakan oleh Ahmad Dahlan, seperti pendekatan dialogis,
pendidikan, dan kepedulian sosial. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa film
Sang Pencerah memperlihatkan bahwa pendidikan Islam dapat menjadi sarana
untuk membentuk individu yang berintegrasi moral, toleran terhadap perbedaan
agama, dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam. film
ini mendorong pemikiran tentang pentingnya pendidikan agama yang inklusif dan
relevan di Indonesia.
2023-01-01T00:00:00ZPendekatan dan Strategi Guru PAI dalam menanggulangi Perilaku Menyimpang Peserta Didik di SMPN 2 Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
http://hdl.handle.net/123456789/48046
Pendekatan dan Strategi Guru PAI dalam menanggulangi Perilaku Menyimpang Peserta Didik di SMPN 2 Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
Yogi
Penelitian ini berlatar belakang adanya perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh peserta didik, disebabkan kurangnya pendidikan agama atau
kurangnya pemahaman agama peserta didik. Sehingga nilai-nilai agama tidak
maksimal diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan peserta didik di
SMPN 2 Cengal, faktor-faktor penyebabnya, dan menganalisis pendekatan dan
strategi guru PAI dalam menanggulangi perilaku menyimpang peserta didik di
SMPN 2 Cengal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif merupakan penelitian
dengan jenisnya penelitian lapangan. Teknik penentuan informan menggunakan
purposive sampling, dimana informan penelitian ini antara lain, kepala sekolah,
enam guru PAI, dua wali kelas, guru BK, masyarakat dan wali murid. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Kemudian data dianalisis menggunakan model interaktif yang terdiri dari reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menurut Miles dan Hubermen.
Terakhir untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini, dilakukan dengan
menggunakan trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat enam bentuk perilaku
menyimpang yang dilakukan peserta didik yaitu: merokok di kantin, membolos,
perkelahian, berperilaku dan berkata tidak sopan, membawa kendaraan sepeda
motor, dan datang terlambat. (2) faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku
menyimpang: kurangnya antusiasme peserta didik dalam mempelajari PAI (alokasi
watu terbatas dan kurang terlaksana ekskul keagamaan), keluarga, masyarakat
(teman), dan penyalah gunaan media sosial. (3) pendekatan dan strategi guru PAI
dalam menanggulangi perilaku menyimpang peserta didik: pendekatannya dengan
cara memberi keteladanan, pendekatan secara personal, pemberian nasihat, jalin
hubungan baik dengan peserta didik, dan mengajarkan peserta didik cara mengatur
perilaku yang baik dan strateginya memberi hukuman.
2023-01-01T00:00:00Z