Faculty of Medicinehttp://hdl.handle.net/123456789/502024-03-29T09:23:58Z2024-03-29T09:23:58ZEfek Pemberian Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi MetanolNurfachreza, Farikhahttp://hdl.handle.net/123456789/486042024-03-26T04:10:53Z2023-01-01T00:00:00ZEfek Pemberian Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi Metanol
Nurfachreza, Farikha
Latar Belakang: Minuman keras legal beredar di Indonesia. Harga miras legal
yang cukup mahal menyebabkan banyak oknum meracik miras oplosan yang
berbahaya. Salah satu kandungan di dalamnya adalah metanol yang dapat
menyebabkan kerusakan ginjal. Hal ini dapat diatasi oleh antioksidan yang
terkandung dalam teh hijau. Teh hijau memiliki senyawa katekin yang cukup
tinggi dan diharapkan mampu mengurangi derajat kerusakan histopatologi ginjal
akibat metanol.
Tujuan: Mengetahui efek ekstrak etanol teh hijau terhadap gambaran
histopatologi ginjal tikus putih yang diinduksi metanol.
Metode: Jenis penelitian ini adalah true-eksperimental dengan post-test only
control group pada tikus putih yang berjumlah 25 ekor dan terbagi menjadi 5
kelompok. Kelompok kontrol negatif (K1) hanya diberikan pakan standar tanpa
induksi metanol maupun ekstrak etanol teh hijau, Kelompok kontrol positif (K2)
diinduksi metanol 20% dosis 0,9ml/200grBB. Kelompok perlakuan 1, 2 dan 3
(P1, P2, dan P3) diinduksi metanol 20% dosis 0,9ml/200grBB dan ekstrak etanol
teh hijau dengan dosis masing-masing 1400mg/kgBB/hari, 2800mg/kgBB/hari
dan 5600mg/kgBB/hari.
Hasil: Adanya perbedaan yang bermakna ekstrak etanol teh hijau terhadap
derajat kerusakan histopatologi ginjal.
Simpulan: Eksrtrak etanol teh hijau berefek baik terhadap gambaran
histopatologi ginjal tikus putih yang diinduksi metanol.
2023-01-01T00:00:00ZHubungan Faktor Resiko terhadap Kejadian Otitis Media Akut (OMA) pada Pasien Pediatrik di RS UII Bantul Periode 2019-2022Mukhtari, Sitti Dwi Wanihttp://hdl.handle.net/123456789/482292024-03-13T06:21:36Z2023-01-01T00:00:00ZHubungan Faktor Resiko terhadap Kejadian Otitis Media Akut (OMA) pada Pasien Pediatrik di RS UII Bantul Periode 2019-2022
Mukhtari, Sitti Dwi Wani
Latar Belakang: Otitis media akut (OMA) adalah inflamasi yang terjadi pada
telinga tengah termasuk membrane timpani. OMA dapat terjadi pada semua umur,
meskipun begitu OMA paling sering terlihat pada anak usia 6-24 bulan.
Diperkirakan 25%-36% anak dibawah usia satu tahun telah mengalami
setidaknya satu kali episode OMA. Penyakit ini dikarakteristikan dengan adanya
efusi pada telinga tengah disertai timbulnya tanda yang dapat terlihat pada
perubahan warna membrane timpani menjadi gelap, kuning, dan keruh
sedangkan gejala akut yang sering dijumpai seperti demam, nyeri telinga, dan
keluarnya secret dari telinga. Faktor resiko OMA dapat dibedakan menjadi faktor
host dan faktor lingkungan. Faktor host termasuk usia, jenis kelamin, dan riwayat
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara faktor resiko terhadap kejadian OMA pada usia
pediatrik di RS UII Bantul.
Metode: : Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan jenis
observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Instrumen yang
digunakan adalah data rekam medis pasien periode 2019-2022 yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah pasien yang terdiagnosis OMA
di seluruh poli RS UII Bantul dengan usia dibawah 18 tahun sedangkan kriteria
eksklusi adalah pasien dengan rekam medis tidak lengkap. Penelitian dimulai pada
tanggal 5-6 Oktober 2023. Uji statistic bivariat yang digunakan adalah Chi-square
test dengan uji alternatif fisher’s exact test. Pada penelitian ini dilakukan analisis
univariat dan bivariat menggunakan software SPSS versi 23.
Hasil: Jumlah awal partisipan pada penelitian berjumlah 112 pasien otitis media
akut di RS UII Bantul, kemudian diambil 97 pasien berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan chi-square test, didaptkan p-
value 0.042 yang memiliki makna signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian
OMA . Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kejadian OMA baru dengan
OMA rekuren terhadap ada atau tidaknya riwayat ISPA, hal ini disebabkan
sebagian besar penderita OMA baik yang baru maupun rekuren didahului oleh
kejadian ISPA. begitu pula pada faktor resiko usia, tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kejadian OMA baru dengan OMA rekuren terhadap usia.
Kesimpulan: Jenis kelamin memiliki hubungan bermakna terhadap kejadian
OMA.
2023-01-01T00:00:00ZKepadatan Tungau Debu Rumah pada Tempat Tidur Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Abiyoso Daerah Istimewa YogyakartaWidodo, Chaerul Hadihttp://hdl.handle.net/123456789/482222024-03-13T05:03:05Z2023-01-01T00:00:00ZKepadatan Tungau Debu Rumah pada Tempat Tidur Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Abiyoso Daerah Istimewa Yogyakarta
Widodo, Chaerul Hadi
Latar Belakang: Tungau debu rumah adalah salah satu alergen yang dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada lansia yang tinggal di
tresna werdha. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kepadatan tungau debu rumah pada tempat tidur lansia di PSTW Abiyoso DIY.
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan
rata-rata tungau debu rumah pada tempat tidur lansia di PSTW Abiyoso DIY.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional deskriptif
yang dilakukan pada bulan November 2023 dengan menggunakan Vacuum
Cleaner dari tempat tidur lansia di PSTW Abiyoso DIY. Sampel debu kemudian
diperiksa menggunakan mikroskop untuk menghitung jumlah tungau debu rumah.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan rata-rata tungau
debu rumah pada tempat tidur lansia di PSTW Abiyoso DIY adalah 127,6 tungau
per gram debu.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kepadatan
tungau debu rumah pada tempat tidur lansia di PSTW Abiyoso DIY termasuk
dalam klasifikasi sedang.
2023-01-01T00:00:00ZHubungan Lama Sakit dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Umbulharjo ITriantono, Nursana’a Aprillianihttp://hdl.handle.net/123456789/481812024-03-13T02:09:51Z2023-01-01T00:00:00ZHubungan Lama Sakit dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Umbulharjo I
Triantono, Nursana’a Aprilliani
Latar Belakang: Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik yang
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang
disebabkan kelainan sekresi, kerja dari insulin atau keduanya. Saat ini angka
kejadian diabetes mellitus terus meningkat pesat terutama negara-negara
berkembang termasuk Indonesia. Diabetes mellitus dapat terjadi seumur hidup
yang dapat berpengaruh pada kualitas hidup orang yang menderitanya.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan lama sakit dengan kualitas hidup dan
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien
diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Umbulharjo I.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik
observasional dengan desain cross-sectional menggunakan data primer, yaitu
kuesioner Diabetes Quality of Life (DQOL) dan data sekunder, yaitu rekam medis
pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Umbulharjo I pada bulan Oktober
2023 dengan teknik consecutive sampling dimana besar sampel berjumlah 60
pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan
analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square, serta analisis multivariat
dengan uji regresi linear.
Hasil: Analisis bivariat mendapatkan hasil bahwa hubungan yang signifikan antara
lama sakit dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan nilai P =
0.000 (P<0.05). Analisis multivariat mendapatkan hasil bahwa persamaan regresi
linear dalam penelitian ini adalah Kualitas hidup = 140.019 - 0.689*Usia -
3.476*Jenis Kelamin - 1.415*Lama sakit (R2 adalah 81.4%). Kemampuan usia,
jenis kelamin, dan lama sakit dalam menjelaskan kualitas hidup adalah sebesar
81.4%.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara lama sakit dengan kualitas hidup pasien
diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Umbulharjo I dan faktor yang mempengaruhi
kualitas hidup pasien adalah usia, jenis kelamin, dan lama sakit.
2023-01-01T00:00:00Z