Environmental Engineeringhttp://hdl.handle.net/123456789/492024-03-29T10:35:25Z2024-03-29T10:35:25ZIdentifikasi Mikroplastik pada Air dan Sedimen di Perairan Laut KendalFarhan, Ramadhan Syukrihttp://hdl.handle.net/123456789/486202024-03-26T06:48:28Z2023-01-01T00:00:00ZIdentifikasi Mikroplastik pada Air dan Sedimen di Perairan Laut Kendal
Farhan, Ramadhan Syukri
Ramadhan Syukri Farhan. Identifikasi Mikroplastik pada Air dan Sedimen di
Perairan Laut Kendal, Kota Kendal, Jawa Tengah. Dibimbing oleh Ir. Luqman
Hakim, S. T., M.Si.
Sifat plastik yang lama terurai meningkatkan penumpukan jumlah plastik
diperairan yang dapat membahayakan ekosistem hingga manusia. Plastik yang telah
terbagi menjadi bagian yang sangat kecil setelah mengalami degradasi disebut
dengan mikroplastik. Mikroplastik adalah sebuah partikel yang memilki ukuran
kurang dari diameter 5 mm. Keberadaan mikroplastik hampir ditemukan di seluruh
perairan, tanpa terkecuali di perairan kota Kendal yaitu di perairan Laut Kendal.
Perairan ini merupakan tempat pembuangan atau penampungan limbah domestik
ataupun industri masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kelimpahan dan karakteristik mikroplastik yang terdapat pada air dan sedimen di
wilayah Laut Kendal, Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan di 15 titik yang
terbagi dari 3 wilayah pantai. Pengambilan sampel menggunakan metode grab
sampling dengan alat water sampler untuk pengambilan air laut dan dredge untuk
pengambilan sedimen. Identifikasi karakteristik fisik mikroplastik berdasarkan
jenis pada sampel air dan sedimen ditemukan adanya jenis fragmen (28%), film
(26%), pellet (7%), foam (17%) dan fiber (22%). Identifikasi berdasarkan warna di
dapatkan hasil warna pada sampel air dan sedimen yaitu transparan (16%), merah
(13%), hitam (43%), kuning (8%), biru (12%), hijau (4%) dan warna lainnya (4%)..
Hasil uji FT-IR jenis polimer mikroplastik yang ditemukan adalah Polyacetylene,
PAF, EVAL, PVAL, PVB, PVFM, PI, PB, PVP, PAT, PPO, EP, PCTEFE, PEI, SI,
PS, PBT, PET, PC, SB, POM, PTFE, EVA, VCVAC, PVC dan Nylon.
2023-01-01T00:00:00ZEvaluasi Kinerja Teknologi Anaerobic Baffled Reactor (Abr) Ipal Komunal Di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman D.I. YogyakartaIslami, Ainulhttp://hdl.handle.net/123456789/484732024-03-19T04:14:55Z2023-01-01T00:00:00ZEvaluasi Kinerja Teknologi Anaerobic Baffled Reactor (Abr) Ipal Komunal Di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta
Islami, Ainul
Kabupaten Sleman memiliki 144 IPAL Komunal, Pemantauan hanya
dilakukan oleh instansi terkait pada awal beroperasinya 41 IPAL Komunal yang
terdapat di provinsi D.I. Yogyakarta. Dari total 41 IPAL Komunal yang dipantau,
11 diantaranya berada di kabupaten Sleman. Diduga ada IPAL Komunal terbangun
namun tidak berjalan dengan optimal penyebabnya kesalahan pembangunan,
pengoperasian, pemeliharaan, dan lainnya. Pada penelitian ini dilakukan analisis
ketimpangan dari faktor hidrolika mengenai hubungan debit dan waktu tinggal air
limbah untuk mengetahui efektivitas kinerja teknologi Anaerobic Baffled Reactor
(ABR) pada IPAL Komunal dikaitkan dengan efisiensi penyisihan COD. Debit rata-
rata (Q average) pada pengujian langsung sebesar 0,28 L/detik atau sama dengan
24,1 m
3
/hari. Pada perhitungan kriteria desain debit rata-rata sebesar 34,56 m
3
/hari.
Perbedaan debit manual dengan kriteria desain disebabkan oleh rendahnya rata-rata
debit air limbah yang masuk ke IPAL. Pengujian waktu tinggal air limbah secara
langsung selama 35,8 jam, berdasarkan kriteria desain waktu tinggal selama 46,7
jam, sedangkan pada metode tracer waktu tinggal selama 34 jam. Perbedaan pada
ketiga hasil pengujian juga berkaitan dengan rendahnya debit yang masuk pada
IPAL Komunal sehingga pengujian dilapangan tidak sebanding dengan kriteria
desain. Hasil pengujian waktu tinggal air limbah menggunakan metode tracer
efisiensi penyisihan COD pada bak Anaerobic Baffled Reactor (ABR) hanya
mencapai 13% tidak sebanding dengan waktu tinggal 34 jam yang mampu
mengefisiensi sebesar 66%. Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa bak
Anaerobic Baffled Reactor (ABR) tidak berjalan dengan optimal dalam penurunan
beban pencemar dilihat dari efisiensi penyisihan COD.
2023-01-01T00:00:00ZPemanfaatan Air Lindi TPA Piyungan Yogyakarta Sebagai Pengganti Air Bersih Pada Pembuatan Paving BlockRachmadhany, Haswindhttp://hdl.handle.net/123456789/484172024-03-18T05:56:40Z2023-01-01T00:00:00ZPemanfaatan Air Lindi TPA Piyungan Yogyakarta Sebagai Pengganti Air Bersih Pada Pembuatan Paving Block
Rachmadhany, Haswind
Terdapat berbagai jenis kegiatan aktivitas manusia yang menghasilkan sampah ataupun
limbah. Hal ini berdampak pada semakin banyaknya jumlah air lindi yang dihasilkan dari
timbunan sampah di TPA Piyungan Yogyakarta. Limbah yang dihasilkan dari proses timbunan
sampah mengandung berbagai macam logam berat dikarenakan sifatnya yang sudah bercampur
dengan berbagai jenis kegiatan industri maupun domestik. Air lindi (leachate) adalah air yang
terbentuk dalam timbunan sampah yang melarutkan banyak senyawa yang menyebabkan
kandungan pencemarnya sangat tinggi, terutama zat organik. Kandungan logam berat dalam
air lindi berbahaya bagi lingkungan jika tidak diolah dengan benar. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan karakteristik dan kadar logam berat dalam air lindi. Selain itu, pada
penelitian ini akan menguji hasil solidifikasi paving block sebagai upaya untuk meremediasi
sebaran logam berat yang ada di lingkungan. Instrument pengujian logam menggunakan
instrument Spektofotometri Serapan Atom (SSA) serta uji Kuat Tekan menggunakan mesin
press kuat tekan. Hasil dari penelitian ini di dapatkan bahwa hasil uji logam berat setelah
melalui proses solidifikasi dengan paving block adalah di bawah baku mutu yang tertera pada
Peraturan Daerah DIY Nomor 7 tahun 2016 untuk parameter logam Fe dan Permen LHK
nomor 59 tahun 2016 untuk parameter logam Cd. Sedangkan untuk parameter Pb masih di atas
baku mutu yang telah ditetapkan. Di dapatkan hasil uji TCLP dari paving blocks yang kelima
variasi berada di bawah baku mutu TCLP-A logam berat yaitu <0,15 mg/L untuk parameter
Cd dan <0,5 mg/L untuk parameter Pb. Hasil dari pengujian TCLP tersebut dapat disimpulkan
bahwa logam berat immobile dan berikatan kuat di dalam paving block sehingga tidak keluar
ke lingkungan.Sedangkan untuk pengujian kuat tekan didapatkan hasil dari tiap variasi
pemberian air lindi belum memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.
2023-01-01T00:00:00ZPengolahan Greywater Menggunakan Teknologi FiltrasiNugroho, Yugo Dianhttp://hdl.handle.net/123456789/484152024-03-18T04:55:08Z2023-01-01T00:00:00ZPengolahan Greywater Menggunakan Teknologi Filtrasi
Nugroho, Yugo Dian
Manusia dalam aktivitas sehari harinya menghasilkan limbah, baik berupa limbah
padat maupun limbah cair. Contohnya seperti kost di sekitaran Universitas Islam
Indonesia yang berpotensi menghasilkan air limbah baik blackwater maupun
greywater. Blackwater yang berasal dari kegiatan Kost sudah memiliki teknologi
pengolahan yaitu septic tank. Sedangkan greywater saat ini belum ada teknologi
pengolahan yang dilakukan, sehingga greywater langsung dibuang ke saluran
drainase kota. Dari beberapa teknologi yang sudah ada, filtrasi adalah teknologi
yang terpilih berdasarkan beberapa pertimbangan seperti biaya, pemeliharaan dan
efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengevaluasi kemampuan teknologi
filtrasi dengan kombinasi media silika, zeolite, dan karbon aktif untuk pengolahan
Greywater dalam menurunkan parameter TSS, BOD, dan COD. Hasil dari
penelitian ini didapatkan nilai konsentrasi COD terbaik pada ketebalan 25 cm
sebesar 32,5 mg/L dengan efektifitas 69%. Nilai konsentrasi BOD terbaik pada
ketebalan 25 cm sebesar 5,7 mg/L dengan efektifitas 21%. Nilai konsentrasi TSS
terbaik pada ketebalan 25 cm sebesar 6,5 mg/L dengan efektifitas 89 %.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa filtrasi yang paling
efektif yang memiliki ketebalan media paling tinggi.
2023-01-01T00:00:00Z