Master of Civil Engineering and Planninghttp://hdl.handle.net/123456789/452024-03-29T12:44:30Z2024-03-29T12:44:30ZAnalisis Tingkat Pelayanan Prasarana Sepeda Pada Kawasan Koridor Jalan Kota Kebumen Menggunakan Metode Blos (Studi Kasus Penataan Kawasan Koridor Jalan di Pusat Kota Kebumen)Nurochim, Achmadhttp://hdl.handle.net/123456789/485972024-03-26T03:47:38Z2023-01-01T00:00:00ZAnalisis Tingkat Pelayanan Prasarana Sepeda Pada Kawasan Koridor Jalan Kota Kebumen Menggunakan Metode Blos (Studi Kasus Penataan Kawasan Koridor Jalan di Pusat Kota Kebumen)
Nurochim, Achmad
Aktivitas pembangunan yang berkembang pesat di kawasan koridor jalan
pusat Kota Kebumen saat ini berdampak pada peningkatan arus hingga terjadi
kemacetan di beberapa ruas jalan. Terdapat 7 (tujuh) ruas jalan yang menjadi
koridor utama di pusat Kota Kebumen, yaitu Jalan Soekarno Hatta, Jalan
Merdeka, Jalan Mayjend. Sutoyo, Jalan Kusuma, Jalan S. Parman, Jalan
Soeprapto dan Jalan Ampera. Permintaan transportasi dengan moda sepeda di
kawasan ini cukup signifikan, karena banyaknya pengguna sepeda untuk
mengakses kawasan sekolah serta perkantoran. Namun pola lalu lintas kondisi
eksisting yang masih bercampur dengan kendaraan bermotor membuat potensi
kerawanan pada aspek keselamatan yang cukup tinggi pada pengguna sepeda.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tingkat pelayanan prasarana sepeda
pada kawasan koridor jalan Kota Kebumen melalui observasi lapangan dengan
cara : Mendapatkan data geometri ruas, data volume dan pencacahan lalu lintas
(traffic counting) serta data kecepatan kendaraan bermotor. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan metode BLOS (Bicycle Level of Service).
Dari hasil analisis BLOS, maka dapat disimpulkan bahwa dari beberapa
komponen faktor perhitungan BLOS yaitu traffic counting, persentase kendaraan
berat, kecepatan kendaraan, perkerasan bahu jalan dan geometrik jalan penyebab
utama nilai BLOS tinggi (lingkungan tidak aman untuk sepeda) adalah persentase
kendaraan berat memiliki nilai tertinggi dilanjutkan jumlah kendaraan yang tinggi,
sedangkan untuk faktor lain seperti kecepatan kendaraan, perkerasan bahu jalan
dan geometri jalan menyumbang nilai rata-rata atau pengaruhnya tidak terlalu
signifikan.
2023-01-01T00:00:00ZPengaruh Pembangunan Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) Terhadap Pola Pergerakan dan Kinerja Lalu Lintas di Kota PurwokertoHartono, Rudihttp://hdl.handle.net/123456789/485842024-03-26T02:31:56Z2023-01-01T00:00:00ZPengaruh Pembangunan Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) Terhadap Pola Pergerakan dan Kinerja Lalu Lintas di Kota Purwokerto
Hartono, Rudi
Purwokerto adalah ibukota dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kondisi kemacetan terjadi pada Jalan Jenderal Soedirman dan Jalan Gerilya.
Sehingga Pemerintah Kabupaten Banyumas membuat Jalan Hubung (Jalan
Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) untuk mengatasi kepadatan lalu lintas
dan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di kedua jalan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian dilakukan untuk mengetahui kinerja
lalu lintas tanpa adanya Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan
Gerilya) dan kinerja lalu lintas dengan adanya Jalan Hubung (Jalan Jenderal
Soedirman dengan Jalan Gerilya) berdasarkan Analisa MKJI 1997 dengan
pendekatan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) dan analisis multi kriteria
untuk mengetahui skenaria MRLL terbaik.
Kinerja Jalan Hubung dengan skenario manajemen rekayasa lalu lintas
(MRLL) pertama terdapat pembebanan di Jalan Hubung sebesar 501 smp/jam, )
ruas Jalan Jenderal Soedirman (Segmen Simpang Masjid – Simpang Girisuman)
memiliki tingkat pelayanan 0,43. Jalan Gerilya arah Tanjung memiliki tingkat
pelayanan 0,12, Jalan Gerilya arah Karang Pucung memiliki tingkat pelayanan
0,38. Kinerja Jalan Hubung dengan skenario manajemen rekayasa lalu lintas
(MRLL) kedua terdapat pembebanan di Jalan Hubung sebesar 386 smp/jam, ruas
Jalan Jenderal Soedirman (Segmen Simpang Masjid – Simpang Girisuman)
memiliki tingkat pelayanan 0,25. Jalan Gerilya arah Tanjung memiliki tingkat
pelayanan 0,28, Jalan Gerilya arah Karang Pucung memiliki tingkat pelayanan
0,45. Kinerja Jalan Hubung dengan skenario manajemen rekayasa lalu lintas
(MRLL) ketiga terdapat pembebanan di Jalan Hubung sebesar 887 smp/jam, ruas
Jalan Jenderal Soedirman (Segmen Simpang Masjid – Simpang Girisuman)
memiliki tingkat pelayanan 0,38. Jalan Gerilya arah Tanjung memiliki tingkat
pelayanan 0,33, Jalan Gerilya arah Karang Pucung memiliki tingkat pelayanan
0,21. Dari hasil penelitian kemudian dikaji pemilihan alternatif manajemen
rekayasa lalu lintas terbaik metode pemilihan menggunakan Analisis Multi
Kriteria. Dengan membandingkan kinerja Kondisi Eksisting tanpa adanya Jalan
Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) nilai bobot kinerja total
499, MRLL pertama penerapan SSA dari Jalan Jendral Sudirman menuju Jalan
Gerilya nilai bobot kinerja total 501, MRLL kedua SSA dari Jalan Gerilya menuju
Jalan Jendral Sudirman nilai bobot kinerja total 513, MRLL ketiga SDA dari Jalan
Gerilya – Jalan Jendral Sudirman nilai bobot kinerja total 518. Sehingga dapat
disimpulkan dengan MRLL ketiga memiliki bobot nilai tertinggi dan dapat dipilih
sebagai alternatif MRLL dari Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan
Jalan Gerilya).
2023-01-01T00:00:00ZAnalisis Risiko Pada Pekerjaan Peledakan Berdasarkan Sudut Pandang Kontraktor dan Masyarakat/sosialFirmansyah, Mochamadhttp://hdl.handle.net/123456789/480542024-03-07T02:24:55Z2023-01-01T00:00:00ZAnalisis Risiko Pada Pekerjaan Peledakan Berdasarkan Sudut Pandang Kontraktor dan Masyarakat/sosial
Firmansyah, Mochamad
Pelaksanaan pekerjaan pada Proyek Bendungan Bener Purworejo salah satunya
adalah pengupasan lahan . kondisi eksisting lokasi ini merupakan area perbukitan
dengan pekerjaan galian tanah keras dan galian batu. Penggunaan metode
konvensional dirasa kurang efisien, oleh karena itu perlu teknologi terbarukan
untuk menghasilkan angka produktifitas pekerjaan yang tinggi. Blasting merupakan
salah satu metode terbarukan dalam mempermudah pekerjaan galian, dengan
meretakan hingga mengahancurkan kesatuan batu menjadi partikel lebih kecil.
Pekerjaan menggunakan metode blasting memiliki banyak risiko terutama pada
keselamatan konstruksi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui macam-macam risiko yang ada pada
pekerjaan blasting dan jenis pengendalian risiko yang dapat dilakukan untuk
mengurangi nilai risiko, berdasarkan sudut pandang kontraktor dan masyarakat.
Purposive sampling digunakan untuk mendapatkan sumber informasi yang eligible,
yang kemudian dianalisis menggunakan Metode Probability and Impact Matrix
(PIM).
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada risiko berdasarkan perspektif kontraktor
terdapat 53 risiko, dan menurut masyarakat terdapat 12 risiko yang dirasakan.
Berdasarkan hasil penilaiaan risiko, tingkat risiko tinggi berdasarkan perspektif
kontraktor sebanyak 8 risiko, dan menurut masyarakat terdapat 3 risiko berkategori
tinggi. Pengendalian risiko dilakukan terhadap seluruh risiko yang terdaftar, dan
pembahasan mendalam pada risiko berkategori tinggi dengan menerima risiko,
transfer risiko, mengurangi kemungkinan terjadi, mengurangi konsekuensi, dan
atau menghindari risiko.
2023-01-01T00:00:00ZPengembangan Prosedur Kerja Pekerjaan Pemasangan Gelagar Beton Pratekan Pracetak Tipe I dengan Metode Crane Terintegrasi dengan Keselamatan Kerja menggunakan Model Analisis Interaktif (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakauheni- Sidomulyo)Ahmad, Chairulhttp://hdl.handle.net/123456789/478782024-03-01T07:04:23Z2023-01-01T00:00:00ZPengembangan Prosedur Kerja Pekerjaan Pemasangan Gelagar Beton Pratekan Pracetak Tipe I dengan Metode Crane Terintegrasi dengan Keselamatan Kerja menggunakan Model Analisis Interaktif (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakauheni- Sidomulyo)
Ahmad, Chairul
Pengembangan Prosedur Kerja Pekerjaan Pemasangan Gelagar Beton Pratekan Pracetak Tipe I dengan Metode Crane Terintegrasi dengan Keselamatan Kerja menggunakan Model Analisis Interaktif (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakauheni- Sidomulyo)
2023-01-01T00:00:00Z