Master of Chemistryhttp://hdl.handle.net/123456789/288122024-03-29T12:41:04Z2024-03-29T12:41:04ZNikelibiochar dari Limbah dan Daun Sawit sebagai Katalis untuk Konversi Minyak Dedak Padi Menjadi BiofuelRamanda, Galih Dwikihttp://hdl.handle.net/123456789/483662024-03-15T04:11:56Z2023-01-01T00:00:00ZNikelibiochar dari Limbah dan Daun Sawit sebagai Katalis untuk Konversi Minyak Dedak Padi Menjadi Biofuel
Ramanda, Galih Dwiki
Daun sawit merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat besar dalam industri kelapa sawit yang hanya dimanfaatkan sebagai pakan temak atau bahan bakar alami untuk pengerak turbin. Secara kimiawi kandungan lignoselulosa pada duan sawit berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan fungsional biochar. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat katalis berbahan dasar limbah pertanian untuk konversi biofuel ramah lingkungan dari minyak dedak padi. Katalis biochar terdispersi nikel (Ni/BC) dengan prekursor nikel (Il) klorida dan limbah daun sawit menggunakan metode pirolisis pada suhu 500 °C. Karakterisasi fisikokirnia bahan dilakukan dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), Transmission Electron Microscope (TEM), analisis serapan gas, X-ray Photoelectron Spectroscopy (XPS) dan pemeriksaan keasaman permukaan. Pengujian aktivitas katalitik dilakukan pada proses hidrodeoksigenasi RBO dengan variasi suhu dan waktu reaksi. Hasil analisis XRD, SEM-EDX, TEM dan XPS menunjukkan keberhasilan preparasi Ni/BC dengan karakteristik nanopartikel nikel tunggal pada struktur permukaan biochar. Nanopartikel nikel yang terdispersi meningkatkan luas permukaan spesifik BET biochar dari 10,73 m2/g menjadi 42,85 m2/g. Meningkatnya luas permukaan spesifik Ni/BC seiring dengan peningkatan keasaman permukaan, dengan demikian material tersebut dapat diterapkan untuk aplikasi katalisis asarn. Ni/BC menunjukkan konversi katalitik minyak dedak padi yang sangat baik dengan aktivitas tinggi terhadap biofuel dengan rendemen 100% dan aktivitas 99,06%. Hasil yang diperoleh menjelaskan bahwa peran Ni/BC sebagai katalis yang efektif dalam proses hidrodeoksigenasi minyak dedak padi menjadi biofuel.
2023-01-01T00:00:00ZPengolahan Lumpur Koagulan dari Limbah Pemotongan Hewan Menggunakan Solidifikasi/stabilisasi (S/S)Asrel, Asrelhttp://hdl.handle.net/123456789/480262024-03-06T06:23:53Z2023-01-01T00:00:00ZPengolahan Lumpur Koagulan dari Limbah Pemotongan Hewan Menggunakan Solidifikasi/stabilisasi (S/S)
Asrel, Asrel
Sabilisasi/solidifikasi lumpur koagulan Rumah Potong Hewan menjadi material
paving block telah dilakukan. Penelitian ini difokuskan pada studi terkait
karakteristik kimia dari limbah koagulan dan stabilisasi/solidifikasi menjadi
material paving block pada variasi persen penambahan limbah koagulan, variasi
ukuran limbah koagulan dan variasi penambahan SiO2. Persiapan bahan dilakukan
dengan pengeringan lumpur koagulan dibawah panas sinar matahari. Komposisi
stabilisasi/solidifikasi dengan material semen dan pasir ditentukan pada
perbandingan 1pc:6ps dengan faktor air semen <35%. Karakter kimia material
limbah koagulan dilakukan dengan instrument SEM-EDX. Karakterisasi limbah
koagulan dengan EDX menunjukkan kandungan Oksigen dan Karbon lebih
dominan sebesar 49,78% dan 30,82%, kemudian unsur lain Al, Si, P, Fe, Ca, Na,
Cu, dan Cr masing-masing sebesar 8,35%, 6,33%, 1,97%, 1,84%, 0,53%, 0,25%,
0,1%, dan 0,03%. Hasil uji SEM menunjukkan morfologi berpori yang relatif besar
dan tidak beraturan. Stabilisasi/solidifikasi menunjukkan variasi persen
penambahan limbah koagulan terbaik adalah 2% limbah koagulan dengan nilai kuat
tekan 15,888 MPa, nilai keausan 3,55 mm/menit dan nilai penyerapan air sebesar
8,58%, kategori paving block mutu C. Variasi ukuran limbah koagulan terbaik
adalah 200 mesh dengan nilai kuat tekan 28,384 MPa, nilai keausan 1,79 mm/menit,
dan nilai penyerapan air sebesar 3,92%, kategori paving block mutu B. Variasi
penambahan SiO2 adalah 1% dengan nilai kuat tekan 31,623 MPa, nilai keausan
1,03 mm/menit, dan nilai penyerapan air sebesar 4,25%, kategori paving block mutu
B. Hasil SEM-EDX material paving block terbaik dari setiap variasi didominasi
adanya fase C-S-H dan C-A-H. Paving block terbaik adalah penambahan 2%
limbah koagulan, ukuran limbah 200 mesh, bahan tambahan SiO2 1%.
2023-01-01T00:00:00ZBioekstraksi Cinamaldehid dari Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Sebagai Antioksidan dan Antibakteri melalui Fermentasi menggunakan Lactobacillus PlantarumAnshori, Muhamad Andihttp://hdl.handle.net/123456789/468902024-01-23T03:29:13Z2023-01-01T00:00:00ZBioekstraksi Cinamaldehid dari Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Sebagai Antioksidan dan Antibakteri melalui Fermentasi menggunakan Lactobacillus Plantarum
Anshori, Muhamad Andi
Sebagian besar antioksidan dan antibakteri yang ada saat ini, terbuat secara sintesis
yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan bila digunakan secara berlebihan.
Kayu manis merupakan jenis rempah-rempah yang memiliki senyawa efektif
sebagai agen antioksidan dan antibakteri kuat pada produk makanan. Tujuan dari
penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh fermentasi terhadap proses ekstraksi
sinamaldehid dan mengevaluasi kemampuan dari bakteri Lactobacillus plantarum
dalam meningkatkan aktivitas antioksidan dan antibakteri kayu manis
(Cinnamomum burmannii) serta potensinya sebagai pengawet alami. Metode
penelitian yang digunakan ialah dengan bioekstraksi menggunakan bakteri untuk
mengekstrak senyawa aktif pada kayu manis, yang kemudian dikarakterisasi
menggunakan GC-MS, di uji aktivitas antioksidan dan antibkaterinya serta
diaplikasikan sebagai pengawet makanan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
kenaikan persen randemen ekstrak melalui proses fermentasi rata-rata sebesar
6,52%, jika dibandingkan dengan tanpa fermentasi sebesar 3%. Hasil uji aktivitas
antioksidan dan antibakteri mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan sampel
tanpa fermentasi dengan nilai IC50 tertinggi sebesar 18,43 ppm dan pada uji aktivitas
antibakteri juga mengalami kenaikan zona hambat tertinggi sebesar 13 mm pada
Staphylococcus aureus dan 11 mm pada Eshcerichia coli, dengan waktu fermentasi
optimum selama 1 hari. Hasil karakterisasi GC-MS senyawa yang dominan pada
sampel fermentasi selama 1 hari ialah Cinnamaldehyde sebanyak 82,08%. Hasil
aplikasi sampel sebagai pengawet menunjukan bahwa sampel ekstrak fermentasi
selama 1 hari mampu bertahan selama 5 hari dan lebih baik jika dibandingan dengan
tanpa fermentasi maupun dengan pengawet sintesis.
2023-01-01T00:00:00ZSintesis dan Karakterisasi Nanokomposit Fe3o4–ag2o/selulosa untuk Adsorpsi Metformin di Lingkungan BerairAnugrah, Zulfa Minahttp://hdl.handle.net/123456789/461572024-01-04T04:47:33Z2023-01-01T00:00:00ZSintesis dan Karakterisasi Nanokomposit Fe3o4–ag2o/selulosa untuk Adsorpsi Metformin di Lingkungan Berair
Anugrah, Zulfa Mina
Telah dilakukan penelitian tentang sintesis nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa
untuk adsorpsi metformin dilingkungan berair yang menggunakan limbah tandan
pisang sebagai bahan pembuatan selulosa. Metformin merupakan obat
antidiabetes yang diresepkan untuk pengidap diabetes melitus tipe 2. Metformin
dalam bentuk limbah dapat berubah menjadi produk guanylurea yang berbahaya
bagi ekosistem lingkungan. Oksida besi dan oksida perak diperoleh dari metode
kopresipitasi menjadi paduan logam (alloy) yang diembankan pada selulosa
menjadi nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa sebagai adsorben dengan metode
hidrotermal pada suhu 200°C. Adsorben digunakan untuk mengadsorpsi limbah
metformin yang dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, SEM-EDX, GSA, dan
VSM. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa spektrum nanokomposit Fe3O4–
Ag2O/Selulosa diperoleh puncak ikatan O dari selulosa dengan Fe menjadi (Fe-O)
dengan bilangan gelombang 560 cm-1
dan ikatan O dengan Ag (Ag-O) pada 611
cm
-1
yang teridentifikasi memiliki fase kristal dengan struktur face centered cubic
(fcc) dengan sudut 2θ pada 22,71° (110), 32,42° (200), 38,28° (211), 44,47°
(220), 57,71° (222), dan 64,58° (321). Ukuran rata-rata kristal pada nanokomposit
Fe3O4–Ag2O/Selulosa adalah 27,8 nm. Nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa
memiliki luas permukaan total dan luas permukaan spesifik masing-masing yaitu
3,84 m2
/g dan 74,279 m2
/g serta ukuran pori yaitu 7,429 nm yang termasuk
ukuran mesopori dengan kurva isoterm adsorpsi tipe IV. Citra persebaran unsur
pada pori permukaan nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa merata serta
mengandung unsur Ag 49,37%, C 18,20%, O 15,04%, dan Fe 3,42%. Sifat
kemagnetan bahan nanokomposit Fe3O4–Ag2O/Selulosa adalah paramagnetik
dengan nilai magnetisasi saturasi yaitu 2,55 emu/g. Efektivitas adsorpsi limbah
metformin maksimum terjadi pada pH 2 sebanyak 57,992%, konsentrasi 500 ppm
sebanyak 91,126%, massa adsorben 0,2 g yaitu 92,633%, waktu kontak 90 menit
yaitu 89,434%, dan pada suhu ruang 25°C sebanyak 90,460%. Model kinetika
adsorpsi mengikuti model isoterm Freundlich dan pseudo orde dua.
2023-01-01T00:00:00Z