SAKAPARI 2020 #SERIES 6http://hdl.handle.net/123456789/253332024-03-29T05:23:01Z2024-03-29T05:23:01ZPengaruh Urbanisasi Terhadap Permukiman Kumuh Di Kawasan Penjaringan Jakarta UtaraSuryanti, NopitaBrintiska Putri, KenzilaSaniyah Taqiyah, Yumnahttp://hdl.handle.net/123456789/435832023-04-19T00:39:10Z2020-11-30T00:00:00ZPengaruh Urbanisasi Terhadap Permukiman Kumuh Di Kawasan Penjaringan Jakarta Utara
Suryanti, Nopita; Brintiska Putri, Kenzila; Saniyah Taqiyah, Yumna
Salah satu permukiman kumuh yang ada di ibukota adalah Kelurahan
Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Permukiman yang letaknya berada di
sepanjang pinggir sungai ini selain padat, tak beraturan juga selalu ada kemungkinan
banjir yang diakibatkan oleh meluapnya air sungai. Tidak hanya banjir, peluang
kebakaran yang tinggi akibat rumah yang saling berdempetan pun sangat tinggi.
Lingkungan permukiman kumuh di perkotaan telah menimbulkan dampak pada
peningkatan frekuensi bencana di perkotaan, meningkatnya potensi kerawanan dan
konflik sosial, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat dan menurunnya kualitas
pelayanan prasarana dan sarana permukiman juga bangunan yang dibangun semrawut
menambah kesan pelik di kawasan yang telah sesak ini
2020-11-30T00:00:00ZEvaluasi Sarana dan Prasarana Pada Kawasan Pariwisata Publik STUDI KASUS: Citra Niaga Samarinda TAHUN 2020Hari Sulistiawan, AnandaHendrawati, Dyahhttp://hdl.handle.net/123456789/435822023-04-19T00:40:17Z2020-11-30T00:00:00ZEvaluasi Sarana dan Prasarana Pada Kawasan Pariwisata Publik STUDI KASUS: Citra Niaga Samarinda TAHUN 2020
Hari Sulistiawan, Ananda; Hendrawati, Dyah
Kawasan Citra Niaga merupakan objek wisata budaya yang sangat terkenal
di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Citra niaga memiliki kekhasan wisata budaya
sebagai ikon kota Samarinda yang dibangun pada tahun 1984. Kawasan pariwisata ini
telah dikelola oleh Pemerintah Kota Samarinda, Citra Niaga merupakan pusat
perbelanjaan dan arena promosi budaya khas Kalimantan, terdapat beberapa fasilitas
mulai dari penginapan hingga pasar tradisional yang dikelilingi oleh kios-kios komersil.
Namun potensi dari kawasan cindera mata Citra Niaga belum dimanfaatkan secara
maksimal. Penelitian ini bertujuan agar pariwisata publik di daerah Citra Niaga
Samarinda tersebut dapat dikembangkan dari sebelumnya. Maka dari itu dilakukan
observasi dan evaluasi di daerah Citra Niaga tersebut menjadi sesuatu yang dapat
diangkat menjadi bahan penelitian. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan,
Citra Niaga termasuk dalam kategori yang belum layak. Kawasan Pariwisata Citra Niaga
Samarinda sebagai pariwisata publik belum memenuhi kriteria standar sarana dan
prasarana yang telah dievaluasi. Terdapat aspek-aspek yang belum memenuhi pada
kondisi Kawasan Citra Niaga sekarang.
2020-11-30T00:00:00ZPasar Badung, Denpasar, Bali Jelang Era Kenormalan BaruWidiastuti, WidiastutiAlam Paturusi, Syamsulhttp://hdl.handle.net/123456789/435812023-04-19T00:40:59Z2020-11-30T00:00:00ZPasar Badung, Denpasar, Bali Jelang Era Kenormalan Baru
Widiastuti, Widiastuti; Alam Paturusi, Syamsul
Pasar adalah salah satu pilar ekonomi masyarakat. Dari pasar distribusi
barang kebutuhan sehari-hari dilakukan oleh pedagang dan pembeli yang difasilitasi
oleh pengelola. Begitu pentingnya pasar dalam kehidupan kota, maka pasar sering
menjadi pusat keramaian kota. Pada masa pandemi, kondisi seperti ini menciptakan
pasar sebagai klaster penyebaran virus di Indonesia. Sehingga pasar menjadi sepi yang
mengakibatkan perekonomian nasional menurun. Untuk menggairahkan perekonomian,
Presiden Jokowi pada 26 Mei 2020 melontarkan ide untuk mempersiapkan tatanan
kehidupan baru yang dirasakan efektif untuk membuat masyarakat tetap produktif
sekaligus tetap aman dari virus corona. Permasalahnnya adalah bagaimana pengelola
pasar menindaklanjuti kebijakan presiden tersebut? Penelitian ini mengekplorasi
tindakan pengelola Pasar Tradisional Badung, Denpasar, Bali dalam menyambut era
kenormalan baru tersebut dan serta mengamati bagaimana perilaku pedagang dan
pembeli dalam pasar selama kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda
kualitatif dengan pendekatan kasus. Hasilnya adalah bahwa pengelola pasar telah
melakukan langkah-langkah terstruktur dengan penyediaan tempat cuci tangan,
memberi pembatas transparan antara pedagang dan pembeli, memberi jarak antrian.
Namun perilaku pedagang yang meletakkan barang dagannya melebihi ruang yang
disediakan, serta perilaku pembeli yang cenderung tetap berkerumun di titik tertentu
menjadikan hambatan usaha tersebut.
2020-11-30T00:00:00ZMillennial and Gen Z Preferences for Their Co-livingFachriza Zuhdi, RafifSaptorini, Hastutihttp://hdl.handle.net/123456789/435802023-04-19T00:41:40Z2020-11-30T00:00:00ZMillennial and Gen Z Preferences for Their Co-living
Fachriza Zuhdi, Rafif; Saptorini, Hastuti
The need for housing is a common problem in Indonesia. Demographic shifts
need to be considered to see the population that will occupy the house is one of the factors
that fill the problem. Generations Y and Z are the generations currently dominating and
need future planning. Existing characters from each generation will influence preferences
for housing. Residential alternatives are needed that can reduce the problem, one of which
is Co-living. This study aims to determine the preferences of generation Y and Z towards
housing in the concept of living together to plan for future needs. A quantitative approach
was taken to retrieve data which is then analyzed. The results show that there are
generations Y and Z prefer co-living with quite a few occupants. Then, they choose to live
in cities with large private spaces that already contain furniture, parks that can be used
as shared spaces, and equipped with a multipurpose room as additional facilities.
2020-11-30T00:00:00Z