Prosiding Seminar Nasional Seri 8 : mewujudkan masyarakat madani dan lestari - diseminasi pengabdianhttp://hdl.handle.net/123456789/114302024-03-29T11:36:18Z2024-03-29T11:36:18ZPELATIHAN PENGOLAHAN IKAN MENJADI MAKANAN SIAP KONSUMSI DI DESA ARGODADI, SEDAYU, BANTUL, D.I.Y.Priyadi, UnggulAchiria, Sitihttp://hdl.handle.net/123456789/114822018-11-27T07:25:18Z2018-09-27T00:00:00ZPELATIHAN PENGOLAHAN IKAN MENJADI MAKANAN SIAP KONSUMSI DI DESA ARGODADI, SEDAYU, BANTUL, D.I.Y.
Priyadi, Unggul; Achiria, Siti
Desa Argodadi memiliki tradisi yang telah dijalankan mulai tahun 2017 yakni tradisi
“Merti Kali Konteng” tebar benih 1.000 ikan nila, ikan sidat, dan lain-lain di Sungai Tempuran,
Kali Konteng dan Sungai Progo. Namun demikian, masyarakat belum memanfaatkan potensi ikan
yang ada di Desa Argodadi secara optimal. Produksi ikan yang dihasilkan selama ini hanya dijual
ke pasar terdekat. Padahal untuk lebih meningkatkan nilai tambah produksi ikan, masyarakat dapat
melakukan berbagai macam pengembangan olahan makanan berbasis ikan yang lebih variatif dan
produktif. Sejalan dengan program Pemerintah “Gemarikan” yang bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan, masyarakat perlu dibekali pengetahuan
untuk mengolah berbagai macam olahan makanan berbahan dasar ikan. Menu olahan yang
dipraktikkan dalam kegiatan ini antara lain gurame saos asam manis, pepes ikan nila, dan sup ikan
patin. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi PKK dan Posyandu dalam mengolah
ikan menjadi menu yang variatif untuk pemenuhan gizi bagi anak-anak dan nantinya dapat
menjadi life skills bagi masyarakat untuk membuka usaha olahan ikan yang mampu memberikan
tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Kata kunci :
2018-09-27T00:00:00ZPELATIHAN MANAJEMEN MASJID DI DESA ARGODADI, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTAAchiria, SitiPriyadi, UnggulFahmi, Rizqi Anfanihttp://hdl.handle.net/123456789/114812018-11-27T07:27:17Z2018-09-27T00:00:00ZPELATIHAN MANAJEMEN MASJID DI DESA ARGODADI, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA
Achiria, Siti; Priyadi, Unggul; Fahmi, Rizqi Anfani
The mosque is a means of worship that serves as a center of civilization. Allah Almighty
promises to those who build and prosper the mosque will get a reward. Religious activities in
Argodadi Village are of special interest. The community has an initiative to build mosques to
include community-owned land around the mosque voluntarily. It aims to improve the prosperity
of the mosque, but efforts made by the community have not significantly affected. The problems
faced by the mosque management is that there is no understanding of mosque management and
integrated mosque activities program, and the people's understanding that the prosperity of the
mosque is the responsibility of the mosque management, causing less enthusiasm for the
community to contribute to mosque activities, so that the management of the mosque is good in
terms of program activities nor the management of the mosque has been running well and
effectively. Based on these problems, the mosque management training for mosque officials and
mosques with the main material on mosque management, mosque organizational structure, and
mosque program design and module management and mosque program development based on the
background of pilgrims, as a guidance for mosque management to synergize improve the quality of
mosque management in developing and prospering the mosque.
2018-09-27T00:00:00ZPENGEMBANGAN POTENSI MASYARAKAT UNTUK OPTIMALISASI WISATA PANTAI JATIMALANG BERBASIS TATA RUANG (SITE PLAN) DESA JATIMALANG, KECAMATAN PURWODADI, KABUPATEN PURWOREJOSarwidi, Sarwidihttp://hdl.handle.net/123456789/114802018-11-27T07:27:51Z2018-09-27T00:00:00ZPENGEMBANGAN POTENSI MASYARAKAT UNTUK OPTIMALISASI WISATA PANTAI JATIMALANG BERBASIS TATA RUANG (SITE PLAN) DESA JATIMALANG, KECAMATAN PURWODADI, KABUPATEN PURWOREJO
Sarwidi, Sarwidi
Desa Jatimalang Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo,
Provinsi Jawa Tengah. Desa Jatimalang terletak di sekitar Pantai Jatimalang sehingga desa ini
memiliki kondisi cuaca yang panas dan lembab. Desa Jatimalang memiliki Pantai Jatimalang
yang menjadi daerah tujuan wisata yang potensial. Pantai Jatimalang adalah pantai yang
memiliki lokasi paling baik di antara pantai yang ada di Kabupaten Purworejo. Pantai Jatimalang
ini juga termasuk dalam Kawasan Bahari Terpadu (KBT), sesuai dengan rencana strategi tata
ruang nasional dan rencana tata ruang wilayah propinsi Jawa Tengah bagian selatan.
Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat setempat,
pengelola dan Dinas terkait dalam pengembangan potensi wisata pantai Jatimalang yang
menyebabkan kurang maksimalnya tata ruang wilayah pantai Jatimalang. Oleh karenanya
dibutuhkan suatu solusi untuk mendesain tata ruang untuk bersama masyarakat dan pengelola
untuk memaksimalkan potensi wisata di Kabupaten Purworejo. Kehadiran mahasiswa KKN UII
bertujuan untuk mendorong dan mengotimalkan potensi wilayah Pantai Jatimalang agar terjaga
kesinambungan pengelolaannya terutama dalam tata ruang wisata.
Solusi yang dibuat untuk menyelesaikan masalah adalah membuat re-desain tata ruang
(site plan) dan pengelolaan wisata secara terpadu.
2018-09-27T00:00:00ZPEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGRAJINAN BATIK MENUJU SINERGI PENGEMBANGAN WISATA EDUKASI DAN PRODUK KERAJINAN BATIK DI DESA KEBON, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATENSidiq, SahabudinAmin, Tuasikal MuhammadLaksono, Sonihttp://hdl.handle.net/123456789/114792018-11-27T07:33:02Z2018-09-27T00:00:00ZPEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGRAJINAN BATIK MENUJU SINERGI PENGEMBANGAN WISATA EDUKASI DAN PRODUK KERAJINAN BATIK DI DESA KEBON, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN
Sidiq, Sahabudin; Amin, Tuasikal Muhammad; Laksono, Soni
Desa Kebon merupakan salah satu desa di kecamatan Bayat kabupaten Klaten yang
memiliki potensi sumber daya pengrajin Batik yang cukup banyak. Pemerintah Desa Kebon
sedang berupaya mendorong pelestarian budaya Batik melalui peningkatan kapasitas sumber daya
pengrajin untuk menghembangkan kemampuan membatik secara lebih variatif. Pada sisi lain
besarnya kemampuan produksi harus diimbangi dengan peningkatan daya serap produk oleh pasar.
Untuk memenuhi kebutuhan produk berkualitas dan peningkatan permintaan pasar perlu diimbangi
dengan mengembangkan metode pemasaran batik dengan yang lebih baik. Pola pengembangan ini
dilakukan dengan menghadirkan daya tarik konsumen terhadap sajian produk dan wisata edukasi
batik, sehingga konsumen mendapatkan nilai tambah dari produk batik.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah desa dan segenap pelaku usaha
batik adalah belum ada sinergi dalam peningkatan kapasitas SDM, manajemen pengelolaan produk
dan pemasaran, dokumen dan pusat informasi yang dapat diakses masyarakat luar, fasilitas
pendukung pengembangan produk dan edukasinya belum tersedia secara memadai.
Adapun program-program yang ditawarkan secara garis besar meliputi penyusunan
dokumen informasi sebagai basis sebaran informasi, tersusun profil potensi wisata batik desa
Kebon, mengembangan sebaran informasi pemasaran melalui web yang lebih khusus. Penyediaan
pusat edukasi produk Batik bagi konsumen (wisatawan) serta pelestarian motif-motif Batik Kuno
yang dikawatirkan punah.
2018-09-27T00:00:00Z