Jenibatan sebagai sarana transportasi penghubung antar daerah satu dengan lainnya yang dipisahkan oleh sungai sangat dibutuhkan agar dapat mempennudah dan memperlanear transportasi di Kota Palu. Oleh karena itu Pemerintah Kota Palu memandang perIu pembangunan Jembatan Palu IV ini, dengan tujuan dapat mengurangi permasalahan transportasi di Kota Palu. Pemerintah Kota Palu memakai jasa konstruksi atau kontraktor dengan menggunakan tipe kontrak Fixed Unit Price dalam pembangunan Jembatan Palu IV. Oleh karena itu masalah pengendalian biaya dan waktu sangat penting bagi bagi kontraktor, sebab dalam sistem kontrak yang tentunya bersifat mengikat, harga satuan telah ditetapkan dan disetujui antara pihak kontraktor dan pihak pemerintah Kota Palu sebagai pemberi tugas. Dari hasil tinjauan kinerja biaya dan waktu, kita dapat memprediksikan waktu dan biaya akhir penyelesaian proyek, sehingga pelaksana proyek dapat mengambillangkah-Iangkah pengendalian agar proyek tidak mengalami penyimpangan. Banyak: metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan aspek biaya dan waktu. Salah satunya adalah Metode Konsep Nilai Hasi!. Konsep Nilai Hasil tidak: hanya mampu menunjukkan varian biaya dan waktu pada saat pelaporan, namun juga mampu menunjukkan kinerja biaya dan waktu saat pelaporan. Tiga indikator utama dalam Metode Konsep Nilai Hasil adalah Budgeted Cost ofWork Scheduled (BCWS), Budgeted Cost ofWork Performed (BCWP), dan Actual Cost of Work Performed (ACWP). Dari ketiga indikator tersebut dapat dieari varian biaya dan waktu, indeks kinerja biaya dan waktu, prakiraan biaya dan waktu akhir proyek. Dari hasil analisis terhadnp biaya dan waktu pada Proyek Jembatan Palu IV diperoleh hasil: daTi segi biaya, proyek mengalami kerugian, dimana biaya reneana adalah Rp 52.198.894.198,36 sementara prakiraan biaya akhir proyek menurut Konsep Nilai Hasil sebesar Rp 52.199.034.267,73 sehingga proyek mengalami kerugian sebesar Rp 140.069,37. Sedangkan dari segi waktu, proyek mengalami keterlambatan, dengan prakiraan waktu akhir proyek 798 hari lehih lama dari reneana 750 hari sehingga keterlambatan proyek 48 hari daTi reneana. Penyebab keterlambatan adalah pengadaan baja stOOtur atas yang tidak sesuai jadwal.